JENIS-JENIS HORMON YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN

Posted by on 09 August 2015 - 10:48 PM

Edutafsi.com - Hormon Pertumbuhan. Hormon merupakan substansi kimia yang tersusun dari protein. Fungsi hormon secara umum adalah untuk memacu pertumbuhan. Keberadaan hormon pada tumbuhan mempengaruhi laju dan kualitas pertumbuhan suatu tanaman. Hormon yang ada pada tumbuhan biasa dikenal dengan sebutan fitohormon. Fitohormonlah yang berperan membantu tumbuhan untuk mengatur pertumbuhannya. Baik tidaknya kualitas pertumbuhan dipengaruhi oleh fitohormon sejalan dengan faktor internal lain yaitu gen. Meskipun faktor utama yang menentukan pertumbuhan tanaman adalah vitamin dan mineral-mineral yang ada di lingkungan, namun peran hormon juga tidak kalah penting karena fitohormonlah yang berperan sebagai pemacu pertumbuhan.

Keberadaan hormon-hormon pertumbuhan menjadi penting karena berpengaruh terhadap banyak aspek mulai dari pertumbuhan akar, batang, daun, hingga pematangan buah.

Gen, hormon, dan mineral di lingkungan saling bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan. Gen menentukan pola pertumbuhan, dilanjutkan oleh vitamin dan mineral yang mengatur aktivitas pertumbuhan, kemudian disempurnakan oleh fitohormon yang memacu pertumbuhan agar lebih maksimal.

Macam-macam Fitohormon

Berikut beberapa jenis hormon tumbuhan beserta fungsinya :
  1. Hormon Auksin
    Hormon auksin diproduksi di ujung meristem apikal. Fitohormon ini ditemukan pertama kali oleh Went pada ujung apikal tanaman gandum. Auksin juga dapat ditemui pada tunas daun muda dan buah yang sedang tumbuh.

    Hormon auksin tersedia secara alami dalam bentuk IAA (Indole Acetic Acid) dan dapat dibuat secara sintesis. Salah satu produk auksin sintesis yang dikenal di pasaran adalah asam indol asetat.

    Hormon auksin memiliki beberapa fungsi penting atau pengaruh terhadap pertumbuhan, yaitu :
    • Merangsang pembelahan sel di kambium fasikuler
      Hormon auksin dapat merangsang pembelahan sel di daerah kambium sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder.

    • Pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh batang
      Hormon auksin berperan dalam pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh batang tetapi umumnya menghambat pemanjangan sel-sel akar.

    • Diferensiasi jaringan angkut
      Diferensiasi merupakan proses pertumbuhan secara fisiologi dan morfologi yang terjadi dalam suatu sel, jaringan, atau organ-organ yang dimulai dari bagian-bagian yang bersifat meristem menjadi bagian-bagian dewasa dan yang dilanjutkan dengan spesialisasi bagian-bagian tersebut sehingga khas bentuk dan fungsinya

    • Mempertahankan dominasi apikal
      Hormon auksin yang dihasilkan di ujung meristem apikal ditransport ke bawah di daerah ketiak untuk menghambat munculnya tunas lateral atau tunas ketiak.

    • Menimbulkan absisi daun
      Absisi atau peluruhan daun merupakan peristiwa lepasnya daun dari batang. Konsentrasi auksin pada daerah absisi mempengaruhi peristiwa tersebut.

    • Memungkinkan fototropisme
      Auksin akan bergeser ke tempat yang tidak terkena cahaya sehingga memacu pertumbuhan yang lebih cepat dibanding bagian yang terkena cahaya sehingga pertumbuhan tanaman membengkok dan terkesan tumbuh ke arah datangnya cahaya (gerak fototropisme).

    • Menghasilkan buah tanpa biji
      Peristiwa pembentukan buah tanpa biji disebut partenokarpi. Hormon auksin dapat digunakan untuk menghambat pembentukan saluran polen dan menghambat pembuahan yang akan menghasilkan biji.

  2. Hormon Giberelin
    Dalam perkembangannya, fitohormon giberilin dapat ditemukan pada berbeagai organ tumbuhan seperti akar, batang, tunas, bintil akar, dan biji muda.  Nama Giberilin sesuai dengan tempat pertamakali hormon ini ditemukan yaitu pada jamur Gibberela fujikoroi.

    Berikut beberapa fungsi giberelin bagi pertumbuhan :
    • Mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel
    • Membantu tanaman tumbuh normal
    • Meningkatkan produksi alfa amilase pada kecambah
    • Menghambat dormansi biji
    • Merangsang pertumbuhan aluran polen
    • Merangsang pembungaan
    • Memperbesar ukuran buah

    Giberilin terdiri dari beberapa jenis, yaitu Giberrelin A, Giberrelin A2, dan Giberrelin A3 yang masing-masing memiliki struktur dan fungsi spesifik.

  3. Hormon Sitokinin
    Hormon sitokinin pertama kali ditemukan pada sel-sel batang tembakau oleh Skoog. Sitokinin mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan sebagai berikut :
    • Merangsang pembelahan sel 
    • Meningkatkan pembentukan akar dan tunas
    • Memperkecil dominasi apikal oleh auksin
    • Memacu tunas samping atau tunas ketiak
    • Mengatur pembentukan bunga dan buah
    • Menunda pengguguran daun
    • Menghambat proses penuaan

  4. Hormon Kalin
    Hormon kalin banyak ditemukan pada jaringan meristem. Kalin merupakan hormon kompleks yang secara umum berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tertentu. Berdasarkan fungsinya, hormon kalin dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
    • Rhizokalin : memacu pertumbuhan akar
    • Kaulokalin : memacu pertumbuhan batang
    • Filokalin : memacu pertumbuhan daun
    • Florigen (anthokalin) : memacu pertumbuhan bunga dan buah.

  5. Asam Absisat
    Banyak dijumpai pada batang, daun, dan biji. Asam absisat berfungsi untuk menghambat pertumbuhan yang ditujukan untuk beberapa hal sebagai berikut :
    • Mengurangi kecepatan pembelahan sel di darah titik tumbuh untuk mengendalikan pertumbuhan
    • Memacu absisi daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan
    • Mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah
  6. Gas Etilen
    Gas etilen merupakan fitohormon yang banyak terlibat pada pemasakan buah yang telah tua. Gas etilen berfungsi untuk merusak klorope pada buah yang mulai memasak. Gas etilen berperan dalam pemasakan buah sehingga secara umum buah berubah dari hijau menjadi warna matang karena klorofilnya telah rusak.
    Fitohormon

  7. Asam Traumalin
    Asam traumalin merupakan hormon yang berfungsi untuk menutup luka pada tanaman. Hormon ini banyak ditemukan pada jaringan kalus. Fitohormon ini dihasilkan oleh kambium pada batang dikotil. Karena fungsinya sebagai penutup luka, hormon ini sering pula disebut hormon luka atau kambium luka.
Baca juga : Pengertian, Ciri-ciri dan Tahap Perkembangan Tumbuhan.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.