Pengertian, Unsur, Syarat dan Jenis-jenis Paragraf

Posted by on 21 July 2016 - 7:54 PM

Paragraf menjadi salah satu materi yang umum dibahas dalam bidang studi bahasa Indonesia. Paragraf hadir hampir di semua kegiatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia baik dalam kegiatan menulis, membaca, maupun menyimak. Paragraf juga hadir hampir di semua buku pelajaran atau bahan bacaan lainnya. Secara sederhana, kita bisa mengartikan paragraf sebagai kumpulan kalimat yang dirangkai dan saling berhubungan satu sama lainnya. Namun tentu saja tidak semua kumpulan kata atau kalimat dapat digolongkan sebagai paragraf sebab sebuah paragraf memiliki unsur-unsur penyusun agar dapat dikatakan sebagai paragraf. Selain itu, agar dapat disebut sebagai paragraf yang baik, sebuah paragraf juga harus disusun berdasarkan syarat-syarat penyusunan paragraf. Apa saja unsur dan syarat-syarat tersebut? Pada kesempatan ini kita akan membahasnya satu-persatu dimulai dari pengertian paragraf itu sendiri hingga jenis-jenis paragraf. Pembahasan ini diharap dapat memberikan pengetahuan tentang pengertian, unsur, syarat, dan jenis-jenis paragraf.

Pengertian Paragraf

Paragraf adalah rangakaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Paragraf terdiri dari beberapa kalimat dan merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada kalimat. Satu paragraf dapat terdiri dari beberapa kalimat yang saling terkait menjelaskan sebuah gagasan.

Paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang disusun oleh beberapa kalimat yang padu. Paragraf harus disusun secara sistematis dan logis agar dapat membentuk kesatuan pokok pembahasan yang dapat dimengerti maknanya.

Sebagai satuan bahasa, paragraf mengandung ide yang mengungkapkan sebuah gagasan atau fikiran. Umumnya, sebuah gagasan atau fikiran tidak cukup diungkapakan dengan sebuah kalimat oleh karena itu kalimat tersebut perlu dikembangkan menjadi sebuah pargraf yang mengandung fikiran utama dan penjelas.

Meskipun sebuah paragraf pada dasarnya ditujukan untuk menyampaikan sebuah gagasan atau fikiran, akan tetapi tidak semua paragraf dapat menjalankan tujuan tersebut. Agar gagasan dapat disampaikan dan ditangkap dengan baik, maka paragraf harus disusun dengan baik pula.

Paragraf yang baik dalah paragraf yang memiliki kapaduan di antara unsur-unsur penyusunnya. Dengan kata lain, sebuah paragraf dapat digolongkan sebagai paragraf yang baik jika paragraf tersebut telah memenuhi syarat-syarat penyusunan paragraf.

Cara termudah untuk mengetahui apakah sebuah paragraf telah memenuhi syarat penyusunan paragraf dan dapat digolongkan sebagai paragraf yang baik adalah dengan cara membacanya. Jika kkita dapat menangkap gagasan atau fikiran yang tertuang dalam paragraf tersebut dengan baik, maka paragraf tersebut dapat disebut sebagai paragraf yang baik.

Baca juga : Cara Memahami Isi Buku Pelajaran dengan Metode SQ3R.

Unsur-unsur Paragraf

Unsur-unsur paragraf adalah bagian yang menyusun sebuah paragaf sehingga menjadi sebuah paragraf yang jelas pokok bahasannya. Secara garis besar ada tiga unsur penyusun paragraf yaitu ide atau gagasan utama, gagasan penjelas, dan pelengkap.

#1 Gagasan Utama
Ide pokok atau gagasan utama merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Letak gagasan utama dalam sebuah paragraf bisa di awal, di akhir, atau di kedua bagian tersebut tergantung pada jenis paragraf dan teknik pengembangannya.

Gagasan utama menjadi pembahasan di dalam sebuah paragraf. Artinya, gagasan utama menjadi kunci untuk memahami sebuah paragraf. Jika ingin memahami isi paragraf secara keseluruhan, maka kita dapat melakukannya dengan cara menemukan gagasan utamanya.

Gagasan utama dinyatakan dengan kalimat utama yaitu kalimat yang megandung gagasan yang mewakili isi paragraf secara keseluruhan. Kalimat utama diletakan secara tersirat dan biasanya merupakan kalimat yang bersifat umum agar dapat dikembangkan melalui kalimat penjelas yang lebih khusus.

#2 Gagasan Penjelas
Gagasan penjelas adalah gagasan yang digunakan untuk memperjelas gagasan utama. Biasanya, gagasan penjelas dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat dan harus tetap mengacu pada gagasan utama sesuai dengan arah pengembangan paragraf tersebut.

Gagasan penjelas dinyatakan dengan satu atau beberapa kalimat pendukung, yaitu kalimat yang berfungsi untuk menguatkan atau mendukung gagasan yang ada pada kalimat utama. Kalimat pendukung biasanya dilengkapi dengan fakta, opini, contoh, dan sebagainya.

#3 Unsur Pelengkap
Unsur pelengkap merupakan unsur yang sebaiknya ada agar paragraf menjadi padu. Unsur pelengkap tersebut adalah konjugasi dan penegas. Penegas merupakan unsur yang tida terlalu penting karena tidak semua paragraf memiliki penegas. Unsur ini biasanya sengaja ditambahkan ke dalam sebuah paragraf untuk menambah daya tarik sebuah paragraf.

Agar menghasilkan sebuah paragraf yang padi, maka kalimat-kalimat penyusun paragraf harus dihubungkan dengan transisi atau konjugasi yang tepat. Secara umum, ada dua jenis konjugasi yang biasa digunakan, yaitu:
1. Konjugasi antar kalimat
2. Konjugasi intra kalimat

Konjugasi antar kalimat merupakan kata hubung yang berfungsi menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya di dalam paragraf. Konjugasi intra kalimat adalah kata hubung yang yang menghubungkan induk klaimat dengan anak kalimat.

Baca juga : Teknik Menyimak Wacana Lisan Secara Efektif.

Syarat-syarat Penyusunan Paragraf

Agar sebuah paragraf memiliki kepaduan diantara unsur-unsur penyusunnya, maka ita harus memperhatika syarat-syarat penyusunan paragraf. Syarat penyusunan paragraf mencakup kepaduan makna dan kepaduan bentuk.

#1 Kepaduan Makna
Sebuah paragraf dapat dikatakan memiliki kepaduan makna (koheren) jika ide atau gagasan yang dikemukakan oleh kalimat satu dengan kalimat lainnya saling berkaitan. Dengan kata lain, semua kalimat harus membentuk kesatuan ide pokok.

#2 Kepaduan Bentuk
Kepaduan bentuk (kohesif) berkaitan dengan kata-kata yang digunakan dalam sebuah paragraf. Kohesian sebuah paragraf dapat ditandai dengan beberapa hubungan berikut:
1. Hubungan penunjukan : itu, ini, tersebut, berikut, dsb.
2. Hubungan pergantian : saya, kami, engkau, anda, dsb.
3. Hubungan pelepasan : sebagian, seluruhnya, dsb.
4. Hubungan perangkaian : dan, lalu, kemudian, akan tetapi, dsb.
5. Hubungan leksikal : pengulangan kata, sinonim, hiponim, dsb.

Jenis-jenis Paragraf

Paragraf dapat dibedakan berdasarkan beberapa faktor pembeda seperti letak gagasan utama, berdasarkan tujuan, dan berdasarkan pola pengembangannya. Berikut akan kita bahas jenis-jenis paragraf berdasarkan ketiga sudut pandang tersebut.

#1 Berdasarkan Letak Gagasan Utama
Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Paragraf Deduktif
2. Paragraf Induktif
3. Paragraf Campuran

Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang letak gagasan utamanya berada di awal paragraf. Gagasan utama paragraf deduktif dinyatakan oleh kalimat utama yang berada pada baris pertama paragraf. Paragraf deduktif biasanya dimulai dengan fakta umum lalu dilanjutkan dengan kalimat penjelas.

Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang letak gagasan utamanya berada di akhir paragraf. Gagasan utama paragraf induktif  dinyatakan oleh kalimat utama yang berada pada baris akhir paragraf. Paragraf induktif biasanya dimulai dari penjabaran secara mendetail dan diakhiri dengan kesimpulan atau fakta umum.

Paragraf campuran adalah jenis paragraf yang letak gagasan utamanya berada di awal dan di akhir paragraf. Dengan kata lain, gagasan utama paragraf campuran diwakili oleh kalimat utama pada baris pertama dan baris terakhir paragraf.

Baca juga : Perbedaan antara Lafal, Intonasi, Tekanan, dan Jeda.

#2 Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya
Jika dilihat berdasarkan tujuannya, maka paragraf dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:
1. Paragraf Narasi
2. Paragraf Deskripsi
3. Paragraf Eksposisi
4. Paragraf Argumentasi
5. Paragraf Persuasi

Paragraf narasi adalah jenis paragraf yang tujuannya untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan harapan pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian tersebut. Paragraf narasi berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita.

Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang tujuannya untuk menggambarkan sebuah objek agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan tersebut. Paragraf deskripsi mencoba melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaannya sehingga pembaca dapat mencitrai paragraf tersebut.

Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan tujuan agar pembaca memperoleh informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Paragraf eksposisi biasanya digunakan untuk menginformasikan pengetahuan atau hal baru kepada pembaca.

Paragraf argumentasi adalah jenis paragraf yang ditujukan untuk mnegemukakan suatu argumen atau alasan. Paragraf argumentasi harus dilengkapi dengan fakta berupa contoh dan bukti-bukti pendukung yang kuat untuk meyakinkan pembaca.

Paragraf persuasi adalah jenis paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi , mengimbau, merayu, atau membujuk pembaca agar terpengaruh atau tergiur untuk mengikuti keinginan atau gagasan penulis. Paragraf persuasi biasanya berisi ajakan atau imbauan pada akhir paragraf.

Baca juga :  Pengertian, Bagian, Jenis-jenis, dan Fungsi Kamus.

#3 Berdasarkan Pola Pengembangannya
Berdasarkan pola pengembangannya, paragraf dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Pola umum khusus : didahului dengan fakta umum
2. Pola definisi luas : memberikan keterangan terhadap suatu hal
3. Pola proses : mengurutkan tahapan kejadian
4. Pola sebab akibat : menunjukkan hubungan sebab akibat
5. Pola ilustrasi : menampilkan ilustrasi konkret
6. Pola pertentangan : membandingkan dua atau lebih objek
7. Pola analisis : menggunakan perincian logis
8. Pola klasifikasi : mengelompokkan berdasarkan kesamaan
9. Pola seleksi : memilih bagian tertentu yang diulas
10. Pola titik pandang : melihat atau menceritakan sesuatu.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.

0 comments :

Post a Comment