PERAN BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PELESTARIAN LINGKUNGAN

Posted by on 30 September 2016 - 8:34 AM

Pelestarian lingkungan merupakan salah satu upaya yang terus dikembangkan agar lingkungan hidup bebas dari pencemaran dan tetap lestari. Seiring dengan kemajuan teknologi dan industri, sumber-sumber pencemar lingkungan juga semakin beragam dan meningkat. Oleh karena itu, para peneliti mencoba untuk memanfaatkan karakter mikroorganisme serta teknik-teknik bioteknologi untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan yang relatif sulit jika ditangani secara konvensional. Salah satu aplikasi bioteknologi di bidang pelestarian lingkungan adalah pengembangan teknologi bioremediasi dan rekayasa genetika dengan memanfaatkan agen biologi berupa tumbuhan dan mikroorganisme. Bioremediasi merupakan proses pembersihan lingkungan tercemar dengan memanfaatkan mirkoorganisme untuk menghilangkan dan mendegradasi zat-zat pencemar. Pada kesempatan ini, bahan belajar sekolah akan memaparkan upaya pelestarian lingkungan dengan menggunakan bioteknologi.

Pengolahan Limbah Air

Limbah adalah segala bahan bebentuk cair, padat, atau gas yang dibuang dan tidak dikehendaki lagi. Limbah dapat mencemari lingkungan dan mengancam kelangsungan hidup. Pembuangan limbah yang dihasilkan oleh masyarakat secara sembarangan tentu dapat mencemari sumber air bersih seperti sungai, air tanah, laut, danau, dan sebagainya.

Limbah yang mencemari perairan berdampak buruk bagi ekosistem perairan dan mengancam makhluk hidup yang menggantungkan hidup pada sumber air tersebut. Limbah disebut berbahaya dan dapat mengancam kelangsungan hidup karena sebagian besar mengandung bahan beracun dan dapat menjadi tempat hidup mikroorganisme patogen penyebab penyakit.

Limbah mungkin saja mengandung bakteri dari saluran pencernaan manusia. Bakteri-bakteri tersebut seharusnya dimusnahkan agar tidak menyebabkan penyakit saluran pencernaan. Bahan sisa rumah tangga dan industri seperti sabun, detergen, dan bahan-bahan kimia lainnya harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai.

Salah satu cara untuk mengatasi pencemaran yang terjadi di perairan adalah dengan memanfaatkan bioteknologi. Dengan beberapa teknik bioteknologi, pengolahan limbah air menjadi lebih efektif dan terkendali. Pengolahan limbah ditujukan untuk mengurangi racun atau mengubah limbah menjadi bahan berguna.

Dalam pengolahan limbah air, bioteknologi memanfaatkan beberapa jenis bakteri aerob dan anaerob. Salah satu teknik yang digunakan dalam pengolahan limbah air adalah bioremediasi. Bakteri yang biasa digunakan dalam bioremediasi antaralain Pseduomonas, Nitrososmonas, Arthobacter, Azotebacter, Flavobacterium, dan sebagainya.

Pengolahan limbah dengan teknik bioremediasi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:
1. Penyaringan mineral yang mengapung menggunakan filter
2. Mikroremidiasi menggunakan tumbuhan dan lumpur aktif
3. Penyaringan polutan dengan mikroorganisme aerobik
4. Penyaringan bakteri mikroskopis dan ion terlarut dengan teknik biofilter.

Pengolahan Limbah Minyak

Selain limbah sampah dari rumah tangga dan industri, perairan juga dapat tercermar oleh minyak. Pencemaran air oleh minyak sering terjadi di kawasan laut atau sungai. Tumpahan minyak mentah di laut akan menimbulkan masalah serius bagi ekosistem laut.

Minyak diketahui sangat resisten terhadap degradasi oleh bakteri pengurai sehingga cukup sulit untuk diatasi. Meski demikian, bioteknologi telah berhasil menemukan suatu cara untuk menguraikan minyak yang mencemari perairan dengan memanfaatkan jamur Cladosporium resinae.

Cladosporium resinae merupakan jamur yang sangat efektif dalam mendegradasi palstik dan parafin. Selain jamur ini, pengolahan limbah minyak juga dapat dilakukan melalui teknik rekayasa genetika dengan memanfaatkan bakteri Pseudomonas. Dengan teknik rekayasa genetika, bakteri tersebut dapat memecah ikatan hidrokarbon minyak.

Bakteri lain yang juga dimanfaatkan dalam pengolahan limbah minyak adalah Acinetobacter calcoaceticus. Bakteri tersebut memproduksi emulsan, yaitu polisakarida yang berfungsi sebagai zat pengemulsi. Emulsan menyebabkan minyak bercampur dengan air sehingga dapat diuraikan.

Pengolahan Limbah plastik

Limbah plastik merupakan jenis limbah yang sulit diuraikan. Limbah plastik menjadi salah satu masalah sampah yang dihadapi di berbagai negara karena plastik termasuk bahan yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga berkontribusi besar dalam penumpukan sampah.

Pengolahan limbah plastik dilakukan dengan cara biodegradasi. Oleh karena itu, agar dapat didegradasi maka dikembangkanlah jenis plastik yang biodegradable untuk industri pengemasan. Plastik biodegradable bersifat lentur dan dapat didegradasi oleh Cladosporium resinae.

Beberapa jenis palstik yang dapat didegradasi antaralain produk plastik dari bahan politen dan poliester poliuretan. Kedua bahan tersebut memiliki massa molekul yang lebih rendah. Salah satu produk plastik biodegradable yang diproduksi secara komersial adalah pululan yang dibuat dari polisakarida Aureobasidium pullulans.

Bakteri lain yang digunakan dalam pengolahan limbah plastik adalah Methylococcus capsulatus. Bakteri tersebut dapat membentuk alkena oksida yang digunakan untuk pembuatan plastik daur ulang dari bahan polietilen dan polipropilen.

Detoksifikasi Air Raksa Pencemar

Pencemaran air raksa atau merkuri organik biasanya terjadi di kawasan pantai di dekat kawasan industri besar. Air raksa pencemar ini sangat beracun dan bersifat karsinogenik, yaitu dapat menyebabkan mutasi gen. Karena sifat tersebut, tentu polutan ini sangat berbahaya bagi ekosistem di sekitar pantai yang tercemar.

Dalam proses detoksifikasi air raksa pencemar, digunakan tanaman transgenik berupa Arabidopsis thaliana. Tanaman transgenik tersebut mampu menghasilkan gen besifat detoksifikasi merkuri organik sehingga tidak membahayakan manusia atau hewan.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.