CARA MENGATASI ANAK YANG MALAS BELAJAR, ORANGTUA PERLU TAHU!

Posted by on 26 December 2018 - 9:20 AM

Edutafsi.com - Apakah anak Anda sangat sulit disuruh belajar? Atau tidak mau belajar sama sekali? Jika ya, sebagai orangtua Anda patut untuk cemas. Anda tentu tahu bahwa belajar merupakan hal yang penting untuk masa depan anak. Anda juga tentu berharap agar anak Anda memiliki prestasi yang bagus di sekolahnya sehingga dapat membanggakan orangtua.

Akan tetapi, jika anak tidak begitu senang belajar, apa yang harus Anda lakukan selaku orangtua?

Pada dasarnya semua orangtua akan senang jika anak mereka rajin belajar dan memiliki prestasi yang membanggakan di sekolahnya.

Untuk itu, orangtua idealnya akan menasihati dan mengingatkan sang anak untuk selalu belajar dengan sungguh-sungguh.

Sebagian orangtua bahkan mengawasi dengan ketat kegiatan anaknya sehingga jadwal belajar sang anak dapat diatur sedemikian rupa.

Tak hanya itu, sebagian lagi bahkan memberikan les tambahan di rumah agar anak dapat memperdalam materi yang sudah dipelajari di sekolah.

Apapun upaya orangtua untuk mendukung anak belajar, tentu hasilnya akan sangat bergantung pada anak itu sendiri.

Sekeras apapun orangtua mengingatkan, jika sang anak tak ingin belajar maka hasilnya tidak akan bagus sebab bisa jadi sang anak belajar karena terpaksa.

Jika Anda mengalami hal demikian, maka Anda tidak perlu khawatir karena pada kesempatan ini edutafsi akan membagikan beberapa tips cara mengatasi anak yang malas belajar.

Tips yang akan dibahas kemungkinan tidak bekerja seluruhnya pada anak Anda. Oleh karena itu, cobalah cara yang paling bekerja pada anak Anda.

#1 Mengenali Karakter Anak

Cara paling dasar untuk mengatasi anak yang malas belajar sebenarnya adalah mengenai karakter atau kepribadian sang anak.

Karakter yang dimaksud di sini adalah apakah anak Anda tipe yang penurut atau tipe pembangkang?

Jika anak Anda merupakan tipe anak yang penurut, maka umumnya mereka akan cenderung lebih mudah diarahkan.

Dalam hal ini, cobahlah untuk menasihati anak Anda agar mereka mau belajar. Jelaskan pada sang anak bahwa belajar itu penting untuk masa depan mereka.

Akan tetapi, jika anak Anda merupakan tipe anak yang pembangkang, maka biasanya mereka lebih sulit untuk diarahkan sekalipun hal itu baik untuk mereka.

Untuk menghadapi anak seperti ini, cobalah untuk mengingatkan mereka mengenai kerugian yang akan mereka hadapi jika mereka malas belajar.

Jika perlu, berikanlah beberapa contoh nyata mengenai pentingnya belajar dan dampak negatif jika malas belajar untuk membuka fikiran mereka.

Usahakan untuk menjelaskan kepada anak dengan lembut agar anak tidak merasa diintimidasi.

#2 Memahami Tipe Belajar Anak

Karena tiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda, maka cara mereka belajar atau menyerap informasi juga berbeda.

Anda tidak bisa menyamakan metode belajar anak yang satu dengan anak lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui tipe belajar anak.

Dengan memahami tipe belajar anak, Anda akan lebih mudah mengarahkan anak Anda untuk belajar sesuai dengan kepribadian dan tipe belajarnya.

Dalam hal ini, Anda perlu mengamati dan memahami kecenderungan anak Anda dalam belajar.

Secara garis besar ada tiga tipe belajar yaitu tipe belajar visual, tipe belajar auditori, dan tipe belajar kinestetik.

Tipe visual cenderung menyerap informasi melalui apa yang dilihat, tipe auditori cenderung menyerap informasi melalui apa yang didengar, sedangkan tipe kinestetik memahami informasi melalui apa yang dilakukan.

Jika anak Anda merupakan tipe visual, maka mereka biasanya akan cenderung lebih mudah memahami informasi yang mereka lihat daripada yang mereka dengar.

Anak seperti ini biasanya lebih suka membaca untuk memperoleh informasi. Untuk membantu mereka, sediakanlah media belajar berupa bahan bacaan yang menarik untuk menumbuhkan minat belajar mereka.

Jika anak Anda merupakan tipe auditori, maka mereka cenderung lebih mudah memahami informasi yang mereka dengar daripada yang mereka lihat.

Anak seperti ini biasanya lebih suka dibacakan daripada membaca. Untuk menumbuhkan minat belajar mereka, cobalah menyediakan media belajar berupa video atau suara.

Jika anak Anda adalah tipe kinestetik, maka mereka akan cenderung lebih mudah memahami sesuatu jika mempraktikkannya secara langsung.

Anak seperti ini biasanya lebih suka belajar dengan menggunakan alat peraga agar mereka dapat memahami pelajaran tersebut.

Untuk menumbuhkan minat mereka, cobahlah menyedikan media belajar berupa alat peraga pembelajaran.

#3 Memahami Minat dan Bakat Anak

Tips berikutnya adalah memahami minat dan bakat anak Anda.

Mengapa ini penting?

Memahami minat dan bakat anak sangat penting agar proses belajar anak lebih terarah sebab bagaimanapun, kita tidak bisa memaksa anak untuk mempelajari semua hal.

Pada dasarnya, setiap anak cenderung menyukai sesuatu yang sesuai dengan bakat atau minatnya. Misalnya, anak yang suka bernyanyi biasanya akan lebih suka saat belajar kesenian khususnya saat membahas mengenai seni musik.

Saat anak bertemu dengan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat, mereka akan cenderung malas mempelajarinya.

Sayangnya, pendidikan di Indonesia tidak berbasis pada minat dan bakat. Oleh karena itu, setiap anak dipaksa untuk memahami semua pelajaran sekalipun pelajaran itu tidak berhubungan dengan minat dan bakatnya.

Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua?

Jika Anda melihat ada bakat tertentu yang mencolok dalam diri anak Anda, maka Anda sebaiknya fokus pada hal tersebut.

Saat anak Anda malas belajar, maka jelaskanlah padanya bahwa mereka harus giat belajar untuk mengembangkan bakat tersebut.

Jelaskan juga mengenai pelajaran apa saja yang harus dikuasai untuk mendukung bakatnya itu.

Jika anak Anda punya bakat dan minat di bidang sains, maka jangan paksakan mereka untuk belajar ilmu sosial karena biasanya mereka tidak akan menyukainya.

Sebaliknya, fokuskan mereka pada pelajaran-pelajaran yang termasuk dalam kategori sains.

#4 Memahami Kesulitan Anak

Cara selanjutnya untuk mengatasi anak yang malas belajar adalah dengan memahami kesulitan sang anak. Kesulitan yang dimaksud adalah hal-hal yang menyebabkan sang anak malas belajar.

Hal ini bisa saja terkait hal-hal yang sangat dasar misalnya buku penunjangnya tidak memadai, pengajarnya tidak enak, dan sebagainya.

Sebelum menjudge anak Anda pemalas, cobalah mencaritahu apa yang menyebabkan mereka tidak suka belajar.

Anda bisa melakukan pendekatan untuk menanyakan secara langsung kepada mereka mengapa mereka malas belajar.

Dengan mengetahui penyebabnya, Anda akan lebih mudah mencari solusi yang tepat untuk masalah tersebut.

Misalnya, anak Anda malas belajar matematika karena cara mengajar gurunya kurang bagus dan sulit dipahami.

Hal itu menyebabkan anak Anda menjadi tidak suka matematika dan malas mempelajarinya.

Jika orangtua punya akses untuk memberikan saran kepada pihak sekolah, maka pergantian atau peningkatan mutu pengajar bisa saja diusulkan untuk mengatasi hal tersebut.

Tapi karena secara umum tidak ada akses demikian, maka orangtua harus berusaha dari luar sekolah.

Untuk membantu mereka, Anda dapat menyediakan media belajar tambahan. Zaman sekarang sudah sangat banyak media-media belajar interaktif yang dapat diakses dengan mudah dan gratis melalui internet.

Dalam hal ini, pandulah anak Anda untuk menemukan media belajar matematika yang ia sukai sehingga dapat menumbuhkan minat belajarnya.

Mengatasi anak yang malas belajar

Jika perlu, Anda dapat memanggil pengajar les privat untuk membantu anak Anda belajar pada bidang studi tertentu yang sulit ia pahami.

Hal ini bagus dilakukan jika Anda memang memiliki uang lebih untuk hal itu. Dengan memanggil guru privat, anak Anda bisa lebih fokus belajarnya dibanding belajar beramai-ramai di dalam kelas.

Anak Anda mungkin bermasalah dalam hal belajar karena cenderung tidak menyukai suasana belajar yang terlalu formal.

Cobalah sesekali mengajak anak Anda belajar di luar ruangan dengan metode menyenangkan (belajar sambil bermain) dan lihat bagaimana cara itu bekerja padanya.

Jika cara itu dapat menumbuhkan minatnya belajar, maka itulah salah satu solusinya.

Baca juga : Membantu Anak Anda Lulus di Universitas Favorit.

#5 Memberikan Hadiah atau Hukuman

Tips terakhir yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi anak yang malas belajar adalah dengan memberikan hadiah atau hukuman.

Cara ini biasanya diterapkan jika anak Anda sudah sangat sulit untuk diarahkan atau perlu dorongan tertentu agar mau belajar.

Dorongan itu bisa saja hal yang mereka sukai atau justru hal-hal yang mereka takutkan. Hadirkan hal yang mereka sukai dalam bentuk hadiah.

Sebaliknya, jadikan hal-hal yang mereka takutkan sebagai hukuman untuk memotivasi mereka.

Intinya, berusahalah untuk mengapresiasi usaha anak dalam belajar. Kalaupun anak masih malas belajar dan prestasinya kurang memuaskan, apresiasilah hal tersebut dengan memberikan hadiah dan semangati mereka agar mau meningkatkan prestasinya.

Anda bisa saja menjanjikan sesuatu (bisa benda yang sangat mereka inginkan) dengan syarat prestasi mereka harus lebih bagus.

Akan tetapi, jika kemalasan anak Anda sudah luarbiasa dan sangat sulit untuk diarahkan dengan cara-cara yang lembut termasuk dengan menawarkan iming-iming hadiah, maka cara yang mungkin berhasil adalah dengan mengancam sang anak.

Sebagai contoh, Anda bisa saja mengancam akan menyita handphone anak Anda jika mereka malas belajar dan prestasinya anjlok. Atau melarang mereka untuk keluar bermain jika mereka belum belajar dan sebagainya.

Fikirkanlah suatu hukuman yang dapat menimbulkan ketakutan sekaligus menumbuhkan kemauan anak Anda untuk belajar sekalipun awalnya belajar karena terpaksa, lama-lama akan menjadi kesadaran.

Nah, demikianlah tips mengatasi anak yang malas belajar yang dapat edutafsi bagikan. Semoga sobat tafsi dapat menerapkan cara yang paling cocok dan dapat mengatasi masalah belajar anak.

Jika tips ini bermanfaat, bantu edutafsi membagikannya kepada teman-teman Anda agar manfaatnya tidak berhenti pada Anda saja. Terimakasih.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.

0 comments :

Post a Comment