PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

Posted by on 08 January 2019 - 7:36 AM

Edutafsi.com - Pertumbuhan dan Perkembangan. Hai Sobat Tafsi, salah satu ciri makhluk hidup adalah kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang. Baik hewan atau tumbuhan, keduanya sama-sama mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hanya saja, pada hewan periode pertumbuhannya cenderung terbatas. Ada masa di mana hewan berhenti bertumbuh.

Sementara pada tumbuhan, pertumbuhan tersebut cenderung tidak terbatas. Bahkan ada beberapa yang tetap mengalami pertumbuhan sepanjang hidupnya.

Jika Sobat Tafsi perhatikan, di sekitar rumah Kalian mungkin ada pohon yang sudah sangat tua tetapi pertumbuhannya tetap berlangsung.

Pada kesempatan kali ini, edutafsi akan membahas beberapa materi mengenai pertumbuhan dan pertumbuhan pada tumbuhan.

Pembahasan ini dibagi menjadi empat subtopik, yaitu pengertian pertumbuhan dan perkembangan, jenis pertumbuhan, faktor pertumbuhan, dan hormon pertumbuhan.

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang saling terkait. Meski begitu, keduanya merupakan dua istilah dengan pengertian yang berbeda.

Pertumbuhan adalah proses perubahan biologis pada makhluk hidup yang ditandai dengan adanya pertambahan ukuran yang dapat diukur.

Perubahan biologis yang dialami oleh makhluk hidup dapat berupa pertambahan volume, massa, tinggi, berat, dan sebagainya.

Pertumbuhan merupakan proses yang bersifat irreversibel, yaitu proses yang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan juga bersifat kuantitatif.

Pada tumbuhan, proses tumbuh dapat dilihat dengan jelas dari perubahan ukuran tinggi besar batang, lebar dan jumlah daun, bertambahnya cabang, dan sebagainya.

Perkembangan adalah proses perubahan makhluk hidup menuju kedewasaan yang tidak dapat dinyatakan dengan ukuran serta bersifat kualitatif.

Berbeda dengan pertumbuhan yang irreversibel, perkembangan makhluk hidup bersifat reversibel. Artinya perkembangan dapat kembali ke kondisi awal.

Nah, dari uraian singkat mengenai definisi pertumbuhan dan perkembangan, Sobat Tafsi dapat menyimpulkan beberapa perbedaan keduanya.

Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan:
1). Pertumbuhan dapat dinyatakan dengan angka, perkembangan tidak
2). Pertumbuhan bersifat kuantitatif, perkembangan kualitatif
3). Pertumbuhan bersifat irreversibel, perkembangan reversibel.

Pertumbuhan pada tumbuhan diawali dengan proses pembelahan sel yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemanjangan dan diferensiasi.

Jenis Pertumbuhan Pada Tumbuhan

Berdasarkan sel-sel yang terlibat dalam pembelahan, pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pertumbuhan primer dan sekunder.

#1 Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi karena adanya pembelahan sel-sel jaringan meristem primer atau jaringan embrional.

Jaringan meristem primer dapat ditemukan pada bagian embrio ujung akar dan ujung batang. Pada bagian ini terdapat sel-sel meristem yang aktif membelah.

Aktivitas pembelahan sel-sel meristem pada akar dan batang menyebabkan akar dan batang tumbuhan tumbuh memanjang.

Pertumbuhan primer pada tumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif menggunakan alat ukur auksanometer.

Pertumbuhan primer didahului oleh proses perkecambahan, yaitu proses pertumbuhan dan perkembangan embrio menjadi tumbuhan.

Perkecambahan diawali dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel di dalam biji yang memicu kinerja enzim yang dibutuhkan dalam proses perkecambahan.

Proses perkecambahan menghasilkan tumbuhan muda yang sudah memiliki akar, batang, dan daun. Nah, selanjutnya akan terjadi pertumbuhan primer.

Pada bagian akar dan batang tumbuhan, daerah pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi tiga daerah, yaitu:
1). Daerah pembelahan sel
2). Daerah pemanjangan sel
3). Daerah diferensiasi

Daerah pembelahan sel adalah daerah yang terletak di bagian ujung. Pada daerah ini terdapat sel-sel meristematik yang aktif membelah.

Daerah pemanjangan sel adalah daerah pertumbuhan yang mengandung sel-sel yang dapat membesar dan memanjang. Terletak di belakang daerah pembelahan.

Daerah diferensiasi adalah daerah yang sel-selnya berkembang menjadi sel dengan struktur dan fungsi khusus.

#2 Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan lanjutan yang terjadi karena adanya pembelahan sel-sel jaringan meristem sekunder berupa kambium.

Aktivitas kambium dan kambium gabus pada tumbuhan menyebabkan batang dan akar tumbuhan bertambah besar.

Jaringan kambium dapat membelah secara mitosis. Pembelahan tersebut dapat blangsung dalam dua arah yaitu ke luar dan ke dalam.

Pembelahan sel kambium ke arah luar menghasilkan sel floem sekunder sedangkan sel bagian yang dalam tetap menjadi kambium.

Sementara pembelahan sel kambium ke arah dalam akan menghasilkan sel xilem skunder, dan sel kambium bagian luarnya akan tetap menjadi kambium.

Itu artinya, selama proses pertumbuhan sekundr, tumbuhan tetap mempertahankan jaringan kambiumnya.

Karena pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas kambium, maka proses ini hanya berlangusng pada tumbuhan yang memiiki kambium seperti tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.

Baca juga : Klasifikasi Tumbuhan Berdasarkan Fotoperiodisme.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

#1 Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.

Faktor internal pertumbuhan meliputi faktor genetik dan hormon. Faktor genetik adalah faktor yang mengatur pola pertumbuhan dan perkembangan.

Selain berperan dalam pewarisan sifat, gen juga berperan membawa kode untuk membentuk protein, enzim, dan hormon yang penting untuk pertumbuhan.

Selain gen, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga dipengaruhi oleh hormon-hormon pertumbuhan yang disebut fitohormon.

Hormon pertumbuhan secara umum berperan untuk merangsang pembelahan sel dan pemanjangan sel sehingga pertumbuhan berjalan dengan optimal.

Akan tetapi, dari beberapa fitohormon yang mempengaruhi pertumbuhan, ada juga hormon yang sifatnya menghambat pertumbuhan.

Untuk informasi lebih jelas mengenai jenis-jenis hormon pada tumbuhan beserta fungsinya, silahkan Sobat Tafsi baca pada bagian D di bawah.

#2 Faktor Eksternal

Fatktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang asalnya dari luar tumbuhan tersebut.

Faktor eksternal meliputi beberapa faktor yang memiliki andil besar bagi kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

Beberapa faktor eksternal antaralain makanan (nutrisi), cahaya, suhu lingkungan, kelembaban, ketersediaan oksigen, dan unsur hara.

1). Nutrisi
Sebagai makhluk hidup, tentu tumbuhan memerlukan makanan atau nutrisi untuk melangsungkan pertumbuhan dan perkembangannya.

Ketersediaan nutrisi sangat mempengaruhi laju pertumbuhan pada tanaman. Jika nutrisi tercukupi, maka laju pertumbuhan akan maksimal.

2). Cahaya
Tumbuhan memerlukan cahaya untuk mendukung pertumbuhannya. Bagi tumbuhan berklorofil, cahaya merupakan syarat mutlak agar dapat berfotosintesis.

3). Suhu (Temperatur)
Pertumbuhan pada tanaman juga dipengaruhi oleh suhu. Tumbuhan hanya akan tumbuh secara maksimal jika berada pada suhu optimum yang sesuai.

4). Kelembaban
Kelembaban udara dapat mempengaruhi proses penguapan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan tumbuhan dalam menyerap nutrisi untuk tumbuh.

5). Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan yang berada di atas tanah dan bagian akar yang berada di dalam tanah.

6). Unsur Hara
Untuk mendukung pertumbuhannya, tanaman membutuhkan unsur hara berupa air dan garam mineral yang terdapat di dalam tanah.

Ada dua golongan unsur hara yang penting bagi tumbuhan, yaitu unsur makro (C, H, O, N, S, P, K, Fe) dan unsur mikro (Cu, Zn, B, Mo).

Hormon Pertumbuhan pada Tumbuhan

Sebagai salah satu faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, hormon memegang peran penting bagi kelangsungan tumbuhan.

Beberapa fitohormon yang berperan dalam pertumbuhan antaralain hormon auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, gas etilen, dan kalin.

#1 Hormon Auksin

Hormon auksin adalah fitohormon yang banyak ditemukan di bagian ujung batang dan ujung daun. Hormon ini berfungsi merangsang perpanjangan sel.

Beberapa fungsi auksin bagi tumbuhan:
1). Merangsang perpanjangan sel
2). Berperan dalam pembentukan akar
3). Memicu perpanjangan titik tumbuh
4). Mempertahankan pertumbuhan oleh pucuk
5). Merangsang pembentukan bunga dan buah
6). Menghambat pertumbuhan lateral
7). Merangsang pembelahan sel kambium

Karena memiliki fungsi yang cukup vital bagi pertumbuhan, maka hormon auksin merupakan hormon yang berpengaruh besar bagi pertumbuhan.

Sel-sel tumbuhan yang mengandung lebih banyak auksin umumnya akn berkurukan lebih panjang dibanding bagian yang mengandung seikit auksin.

Perbedaan konsentrasi auksin pada batang menyebabkan batang tanaman membengkok. Pembengkokan ini dipengaruhi oleh penyebaran auksin.

Hormon auksin cenderung mengalami kerusakan jika terkena sinar. Oleh karena itu, batang yang terkena sinar cenderung memiliki auksin lebih sedikit.

#2 Hormon Giberelin

Hormon giberelin pertama kali ditemukan oleh F Kurusawa di Jepang. Berdasarkan pengamatannya, ternyata pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh Giberelin.

Hormon giberelin dapat ditemukan pada hampir seluruh bagian tanaman. Sobat Tafsi dapat menemukan giberelin di pucuk batang, ujung akar, bunga, buah, dan biji.

Sama seperti auksin, giberelin juga memiliki bebeapa fungsi yang penting bagi pertumbuhan. Diantaranya adalah merangsang pembelahan sel.

Beberapa fungsi giberelin bagi tumbuhan:
1). Merangsang pembelahan sel
2). Merangsang proses perkecambahan
3). Mempercepat munculnya bunga
4). Merangsang pertumbuhan buah
5). Merangsang aktivits kambium
6). Mempengaruhi diferensiasi akar
7). Dapat menyebabkan tanaman tumbuh raksasa.

Hormon giberelin diproduksi pada jaringan meristem yang terdapat di bagian tunas akar, tunas batang, daun muda, dan embrio.

#3 Hormon Sitokinin

Hormon sitokinin adalah hormon pertumbuhan yang berperan penting merangsang proses sitokinosis, yaitu proses pembelahan sel pada tumbuhan.

Beberapa fungsi sitokinin bagi tumbuhan:
1). Merangsang pembelahan sel (sitokinosis)
2). Merangsang pembentukan tunas ketiak batang
3). Merangang pembentukan tunas pada kalus
4). Menghambat efek auksin
5). menunda penuaan tanaman
6). Mempertahankan kesegaran jaringan
7). Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.

Sitokinin ditemukan pada tahun 2950 oleh Folke Skog. Hormon ini banyak ditemukan pada organ muda tumbuhan yaitu pada biji, buah, daun, dan ujung akar.

#4 Hormon Kalin

Kalin adalah hormon pertumbuhan yang berfungsi merangsang pembentukan organ-organ pada tumbuhan. Hormon ini bekerja spsifik pada bagian tertentu.

Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan menjadi lima macam, yaitu:
1). Rhizokalin : berfungsi merangsang pebentukan akar
2). Kaukalin : berfungsi merangsang pembentukan batang
3). Filokalin : berfungsi merangsang pembentukan daun
4). Antokalin : berfungsi merangsang pembentukan bunga
5). Asam traumalin : merangang pertumbuhan kalus pada batang dikotil.

#5 Asam Absisat

Asam absisat merupakan hormon yang cara kerjanya menghambat pertumbuhan. Fungsi utamanya adalah meghambat pembelahan dan pemanjangn sel.

Keberadaan asam absisat pada tumbuhan dapat mengurangi laju pembelahan dan pemanjangan sel atau bahkan menghentikan proses tersebut.

Beberapa fungsi asam absisat bagi tumbuhan:
1). Menghambat pembelahan dan perpanjangan sel
2). Menghambat atau menunda pertumbuhan
3). Membantu dormansi pada tumbuhan
4). menutup stomata bila kekurangan air.

Meski cara kerjanya menghambat pertumbuhan, akan tetapi keberadaan asam absisat sebenarnya sangat membantu tumbuhan.

Asam absisat membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi buruk, misalnya membantu merangsang penutupan mulu daun agar transpirasi berkurang saat kekeringan.

#6 Gas Etilen

Etilen merupakan gas yang dikeluarkan oleh buah yang sudah tua oleh karena itu, hormon ini dapat ditemukan pada bagian buah tumbuhan.

Salah satu fungsi utama gas etilen adalah merangsang dan mempercepat pematangan buah. Buah yang sudah tua cepat masak karena mengandung gas etilen.

Beberapa fungsi gas etilen bagi tumbuhan:
1). Mempercepat pemasakan buah
2). Menyebabkan penebalan pada batang
3). Merangsang pertumbuhan ke bawah dari daun penumpu.

Jika dikombinasikan dengan hormon auksin, gas etilen berfungsi memcau pertumbuhan pada tanaman nanas dan mangga.

Kombinasi gas etilen dengan homron giberelin berfungsi mengatur perbandingan bunga jantan dan betina pada tanaman berumah satu.

Pedagang umumnya menggunakan gas etilen (dalam bentuk karbit) untuk memeram buah. Tujuannya adalah agar buah cepat matang dan dapat segera dijual.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Selain keenam hormon yang telah dijelaskan di atas, pertumbuhan pada tumbuhan juga dipengaruhi oleh asam traumatin, yaitu hormon luka.

Asam traumatin berperan merangsang pembelah sel di bagian tumbuhan yang luka sehingga luka tersebut dapat tertutup.

Baca juga : Manfaat Hormon Pertumbuhan dalam Bidang Pertanian.

Demikian pembahasan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yang dapat edutafsi bagikan. Semoga informasi ini bermanfaat.

Jika konten ini bermanfaat, bantu edutafsi membagikannya kepada teman-teman kalian melalui media sosial agar manfaatnya tidak berhenti pada kalian saja.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.

0 comments :

Post a Comment