RUMUS GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

Posted by on 27 November 2014 - 2:18 PM

Edutafsi.com - Gerak lurus berubah beraturan atau GLBB adalah gerak lurus yang kecepatanya berubah secara teratur. Sebenarnya gerak lurus berubah beraturan tidak terlalu berbeda dengan gerak lurus beraturan. Yang berbeda hanya harga percepatannya saja. Jika pada gerak lurus beraturan percepatan tetap sama dengan nol, maka pada gerak lurus berubah beraturan percepatannya juga tetap tetapi tidak sama dengan nol. Jika kita gunakan rumus-rumus gerak lururs berubah beraturan, ketika percepatannya sama dengan nol (a = 0), maka yang kita peroleh adalah rumus umum gerak lurus beraturan.

Akan tetapi, tentu saja kita tidak bisa menggunakan rumus gerak lurus beraturan untuk menyelesaikan persoalan GLBB karena pada GLB tidak ada percepatan. Berikut ciri-ciri gerak lurus berubah beraturan :
1). Kecepatannya berubah secara teratur
2). Lintasannya berupa garis lurus
3). Percepatannya konstan

Rumus Umum GLBB

Pada gerak lurus berubah beraturan, terdapat empat rumus utama yang harus dipahami yaitu :
vt = vo ± at
vt2 = vo2 ± 2as
s = vo.t ± 1/2 at2  
a = Δv / Δt

Keterangan :
vt = kecepatan sesaat pada detik ke-t (m/s)
vo = kecepatan awal (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (s)
a = percepatan (m/s2).

Tanda ± bergantung pada a, jika a merupakan percepatan gunakan tanda tambah (+), jika a merupakan perlambatan, gunkan tanda kurang (-).

Gerak Vertikal
Gerak vertikal merupakan salah satu contoh gerak lurus berubah beraturan. Pada dasarnya rumus gerak vertikal sama dengan gerak lurus berubag beraturan, hanya saja ada sedikit perubahan yaitu percepatan pada gerak vertikal adalah percepatan gravitasi sehingga simbol a diganti dengan g dan simbol s diganti dengan h sebagai simbol untuk ketinggian.

#1 Gerak Vertikal ke Atas
Karena benda bergerak ke atas dan melawan arah gravitasi yang menuju pusat bumi, maka percepatannya bernilai negatif (a = -g). Ketika benda bergerak ke atas, maka kecepatannya akan berkurang seiring dengan perubahan ketinggian dan pada ketinggian maksimum, kecepatan sesaat benda adalah nol.

Kemudian benda akan jatuh kembali dan kecepatannya bertambah seiring dengan perubahan ketinggian hingga mencapai tanah. Kecepatannya akan semakin cepat sampai akhirnya berhenti setelah bertumbukan dengan tanah.

ilustrasi

Untuk gerak vertikal ke atas berlaku :
vt = vo - gt
vt2 = vo2 - 2gh
h = vo.t - 1/2 gt2


Keterangan :
h = ketinggian
g = percepatan gravitasi.

#2 Gerak Vertikal ke bawah
Gerak vertikal ke bawah merupakan kebalikan dari gerak vertikal ke atas. Benda yang bergerak vertikal ke bawah mengalami percepatan positif (a = g). Kecepatan sesaat pada detik ke-t benda akan lebih besar dari kecepatan awal benda sampai kecepatannya menjadi nol saat berhenti di tanah.

ilustrasi

Untuk gerak vertikal ke bawah berlaku :
vt = vo + gt
vt2 = vo2 + 2gh
h = vo.t + 1/2 gt2


Katerangan :
h = ketinggian
g = percepatan gravitasi.

#3 Gerak jatuh bebas
Pada dasarnya gerak jatuh bebas sama dengan gerak vertikal ke bawah. Hanya saja, pada gerak jatuh bebas kecepatan awalnya sama dengan nol sehingga rumus-rumus yang digunakan menjadi lebih sederhana.

ilustrasi
Untuk gerak jatuh bebas berlaku :
vt = gt
vt = √(2gh)
h = 1/2 gt2


Keterangan :
h = ketinggian
g = percepatan gravitasi.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.