PENGERTIAN, CIRI-CIRI DAN TAHAP PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Posted by on 13 August 2015 - 4:55 PM

Edutafsi.com - Perkembangan Tumbuhan. Perkembangan merupakan proses terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Tidak seperti pertumbuhan yang dapat kita ukur menggunakan sebuah auksanometer, perkembangan tumbuhan hanya dapat kita amati dengan cara melihat perubahan yang terjadi. Perkembangan dapat dilihat dari perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan tanaman. Salah satu fenomena yang menunjukkan adanya perkembangan pada tumbuhan adalah dihasilkannya buah dan biji. Pada tanaman berbunga, perkembangan ditunjukkan dengan terbentuknya organ bunga.

Ciri-ciri Perkembangan

Perkembangan seringkali diartikan sebagai proses menuju kedewasaan. Akan tetapi, sebenarnya arti tersebut kurang tepat karena dalam menuju kedewasaan tidak hanya terjadi perkembangan tetapi juga terjadi pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan bersama-sama dan saling mendukung untuk mencapai kedewasaan. 

Oleh karena itu, perlu kita ketahui ciri-ciri perkembangan agar tidak keliru. Perkembangan memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan pertumbuhan, yaitu :
  1. Tidak dapat diukur
    Salah satu ciri yang paling menonjol dari perkembangan adalah tidak dapat diukur. Setiap perubahan yang terjadi pada tumbuhan yang tidak dapat kita ukur termasuk perkembangan, seperti munculnya bunga atau dihasilkannya biji.

    Yang dapat kita simpulkan adalah saat tanaman menghasilkan bunga atau buah, maka tanaman tersebut sudah berkembang dan mencapai kedewasaan.

    Tanaman cabai pada gambar di atas menunjukkan ciri-ciri perkembangan yang dapat kita amati dengan jelas. Tanaman tersebut sudah mencapai kedewasaan karena sudah dapat menghasilkan bunga, buah, serta biji. Tanaman tersebut sudah memiliki organ-organ tanaman dengan struktur dan fungsi tertentu.

    Baca juga : Jenis-jenis dan Fungsi Jaringan Meristem.

  2. Bersifat kualitatif
    Perkembangan tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan ukuran angka karena perkembangan bersifat kualitatif. Ketika suatu tanaman telah dewasa dan batangnya bertambah besar (diameter batang dapat diukur) bukan berarti tanaman tidak berkembang.

    Untuk melihat perkembangan, yang kita kaji bukan seberapa besar diameter batangnya tetapi lebih pada karakteristik atau fungsinya misalnya tanaman bunga yang sudah dewasa dapat menghasilkan bunga, batangnya kokoh dan keras atau sebagainya.

    Dengan kata lain, perkembangan lebih mengarah pada perubahan bentuk dan fungsi yang hanya dapat kita amati secara kualitatif. Kita dapat menyatakan tingkat perkembangan tumbuhan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaannya. Perkembangan lebih mengarah pada proses diferensisasi dan spesialisasi.

  3. Bersifat Reversibel
    Reversibel merupakan sifat yang dapat kembali seperti keadaan semula. Untuk memahami maksud dari sifat ini, mari kita analogikan pada manusia. Manusia yang sudah dewasa dari segi usia, suatu saat dapat kembali bersifat seperti kekanak-kanakan misalnya saja orangtua yang sudah pikun. Selain sifatnya, kekuatan fisiknya juga kembali melemah dan telihat seperti anak-anak padahal tubuhnya sudah dewasa.

    Tumbuhan juga mengalami hal yang serupa. Tumbuhan yang sudah dewasa dan berkembang, juga memiliki saat-saat ketika batangnya yang kokoh mulai melemah, kemampuannya menyerap nutrisi sudah berkurang, kemampuan mengaktifkan hormon pertumbuhan sudah tidak optimal, dan tidak mampu lagi menghasilkan bunga atau buah. Keadaan tersebut sama seperti sebelum tumbuhan tersebut mencapai kedewasaan.

    Baca juga : Klasifikasi Tumbuhan Berdasarkan Fotoperiodisme.

    Kenapa perkembangan bersifat reversibel sementara pertumbuhan bersifat irreversibel? Apa yang membedakannya padahal keduanya berjalan bersama-sama? Mungkin akan lebih mudah dipahami kalau pertanyaan di atas dapat kita jawab.

    Kalaulah kita persempit bahasannya, pertumbuhan itu lebih mengarah pada pertambahan volume yang berakitan dengan jumlah ataupun ukuran. Sedangkan perkembangan lebih mengarah pada perubahan sifat.

    ciri-ciri perkembangan

    Sebagai contoh, tanaman yang sudah tumbuh berbatang besar dengan diameter 20 cm tidak akan kembali menjadi tanaman kecil dengan diameter batang 1 cm.

    Tapi, tanaman besar yang berdiameter 20 cm tersebut bisa saja karakternya sama seperti ketika tanaman itu masih berdiameter 1 cm. Misalnya, kemampuannya berfotosintesis, kemampuan akarnya menyerap nutrisi, sifat batangnya yang lemah, atau bahkan ketidakmampuannya untuk berbuah.

Tahap Perkembangan

Secara garis besar, perkembangan awal pada tumbuhan dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
  1. Pembelahan Sel
    Diawali dengan pembelahan sel zigot di dalam biji secara mitosis untuk membentuk jaringan embrional atau lembaga.

  2. Morfogenesis
    Setelah terbentuk embrio di dalam biji, akar dan tunas rudimenter yang dimiliki embrio akan berkembang membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan saat biji berkecambah. Proses berkembangnya sel-sel embrio menjadi sistem akar dan tunas merupakan morfogenesis. 

  3. Differensiasi Seluler
    Differensisasi merupakan proses yang menjadikan sel memiliki fungsi-fungsi khusus. Jaringan embrional yang sudah memiliki akar dan tunas akan terus mengalami diferensiasi sehingga dihasilkan struktur dan fungsi khusus yang akan dimiliki tumbuhan saat dewasa. Pada tahap inilah sifat tumbuhan ditentukan.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.