Pembahasan Ujian Nasional Kimia 2008 No 1-10

Posted by on 12 February 2016 - 3:21 PM

  1. Unsur 17Y35,5 dalam sistem periodik terletak pada ....
    1. Golongan IVB, periode 5
    2. Golongan VIIIB, periode 4
    3. Golongan IVA, periode 3
    4. Golongan VIIA, periode 3
    5. Golongan VIIIA, periode 3

    Pembahasan :
    Untuk menentukan letak suatu unsur di dalam sistem periodik, maka kita dapat melihat konfigurasi elektron dari unsur tersebut. Untuk melihat konfigurasi elektron, kita harus mengetahui nomor atom unsur tersebut.

    Pada soal, unsur Y memiliki nomor atom 17 sehingga kita peroleh konfigurasi elektron sebagai berikut :
    17Y = 1s2  2s22p6 3s23p5
    17Y = 2  8  7

    Dari konfigurasi elektron di atas, maka dapat kita lihat bahwa unsur Y memiliki tiga kulit sehingga unsur Y berada pada periode 3. Selanjutnya, unsur Y memiliki elektron valensi 7 sehingga unsur Y berada pada golongan VIIA.

    Dengan demikian, unsur Y dengan nomor atom 17 berada pada golongan VIIA dan periode 3.
    Jawaban : D

  2. Bila unsur X dan Y pada soal nomor 1 dan 2 saling berikatan, maka rumus senyawa yang dihasilkan adalah ....
    A. XY2D. X3Y
    B. XY3E. X2Y3
    C. X2Y

    Pembahasan :
    Untuk melihat rumus ikatan yang terjadi, kita dapat melihat karakter masing-masing unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya.

    Konfigurasi elektron X :
    13X = 2  8  3
    ⇒ Unsur X melepas 3 elektron

    Konfigurasi elektron Y :
    17Y = 2  8  7
    ⇒ Unsur Y menerima 1 elektron

    Berdasarkan karakter tersebut, maka 1 unsur X membutuhkan 3 unsur Y sehingga rumus senyawa yang terbentuk adalah XY3.
    Jawaban : B



Read more : Kumpulan Soal SBMPTN Tentang Sistem Periodik Unsur.
  1. Diagram orbital yang paling tepat untuk elektron terakhir dari unsur 13X27 adalah ....
    (Nomor atom Ar = 18, Kr = 36, Ne = 10).

     pembahasan ujian nasional kimia 2008  

    Pembahasan :
    Pada soal diketahui nomor atom dari beberapa unsur gas mulia yaitu Ar, Kr, dan Ne. Tujuan dari soal ini adalah agar kita menuliskan diagram orbital unsur X dalam bentuk ketiga unsur yang diketahui sesuai dengan opsi jawaban yang diberikan.

    Konfigurasi elektron untuk masing-masing unsur tersebut adalah :
    18Ar = 1s2  2s22p6 3s23p6
    17Kr = 1s2  2s22p6 3s23p6 4s2 3d10 4p6
    10Ne = 1s2  2s22p6

    Pada soal dapat kita lihat bahwa unsur X memiliki nomor atom 13 dan nomor massa 27 sehingga konfigurasi elektron unsur tersebut adalah :
    13X = 1s2  2s22p6 3s23p1

    Karena nomor atom unsur X lebih dekat dengan Ne, maka kita dapat menulis konfigurasi elektron unsur X dalam bentuk singkat sebagai berikut :
    13X = 1s2  2s22p6 3s23p1
    13X = [Ne] 3s23p1

    Sesuai dengan konfigurasi elektron tersebut, maka diagram orbital yang paling tepat untuk unsur X adalah diagram orbital pada opsi D.
    Jawaban : D

  2. Perhatikan data hasil percobaan berikut ini :
    Pembahasan ujian nasional kimia 2008

    Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jenis ikatan yang terdapat pada zat A dan zat B berturut-turut adalah ....
    1. Ionik dan kovalen nonpolar
    2. Kovalen polar dan ionik
    3. Kovalen nonpolar dan ionik
    4. Kovalen koordinasi dan logam
    5. Hidrogen dan kovalen

    Pembahasan :
    Ikatan ion adalah ikatan antar ion-ion logam dan ion nonlogam. Sifat senyawa ion antara lain :
    1. Merupakan zat padat
    2. Mudah larut air
    3. Leburan dan larutannya dapat menghantarkan arus listrik
    4. Titik didih dan titik leleh tinggi

    Ikatan kovalen adalah ikatan antar atom dengan memanfatkan pemakaian elektron bersama. Sifat senyawa kovalen antara lain :
    1. Ada yang padat, cair, dan gas
    2. Tidak larut dalam air
    3. Daya hantar listrik buruk
    4. Titik didih dan titik leleh rendah

    Sesuai dengan data pada tabel, maka jenis ikatan yang terdapat pada zat A dan zat B berturut-turut adalah ikatan ion dan kovalen nonpolar.
    Jawaban : A


Read more : Soal Latihan dan Jawaban Konfigurasi Elektron.
  1. Sebanyak 10 gram padatan kalium klorat dipanaskan dalam wadah tertutup sehingga terjadi reaksi sesuai persaman :
    2KClO3 → 2KCl + 3O2.
    Massa zat yang dihasilkan adalah ...
    1. Lebih besar dari 25 gram
    2. Lebih besar dari 10 gram
    3. Sama dengan 10 gram
    4. Lebih kecil dari 10 gram
    5. Lebih kecil dari 25 gram

    Pembahasan :
    Karena reaksi berlangsung dalam keadaan tertutup, maka tidak ada yang hilang sehingga berlaku hukum kekekalan massa atau hukum Lavoiser.

    Sesuai dengan hukum lavoiser, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Dengan demikian, massa zat yang dihasilkan adalah 10 gram.
    Jawaban : C

  2. Reaksi pembakaran gas asitelena menghasilkan energi panas yang sangat besar sehingga dapat melelehkan logam. Reaksi ini banyak dimanfatkan dalam proses pengelasan dan pemotongan logam. Reaksi pembakaran gas asitelena yang benar adalah ....
    1. 2CO2 + H2O  → C2H2 + 2O2
    2. C2H2 + 2O2 → CO2 + H2O
    3. CO2 + 2H2O → 2C2H2 + 5O2
    4. 2C2H2 + 5O2 → 4CO2 + 2H2O
    5. CO2 + H2O → C2H2 + O2

    Pembahasan :
    Gas asitelena atau etuna (C2H2) merupakan hidrokarbon. Perlu diingat bahwa dalam setiap pembakaran hidrokarbon akan dihasilkan gas karbondioksida dan uap air.

    Reaksi pembakaran gas asitelena :
    ⇒ C2H2 + O2 → CO2 + H2O (belum setara)
    ⇒ 2C2H2 + 5O2 → 4CO2 + 2H2O
    Jawaban : D


Read more : Soal dan Jawaban Menulis Persamaan Reaksi Setara.
  1. Amonia dapat dibuat melalui reaksi N2 + 3H2 → 2NH3.
    Jika 60 liter gas nitrogen direaksikan 240 liter gas hidrogen yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama, mak volume gas amonia yang dihasilkan adalah .....
    A. 60 LD. 180 L
    B. 80 LE. 240 L
    C. 120 L

    Pembahasan :
    Karena diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volum sama dengan perbandingan mol dan perbandingan koefisen reaksinya.

    Reaksi :
    ⇒ N2 + 3H2 → 2NH3.
    ⇒ N2 : H2 : NH3 = 1 : 3 : 2

    Karena reaksi setara sesuai dengan persamaan di atas, maka jika 60 liter gas nitrogen direaksikan dengan 240 gas hidrogen, maka yang berekasi hanya 60 liter gas nitrogen dan 180 liter gas hidrogen sesuai dengan perbandingan di atas.

    Dengan demikian, volume gas amonia yang dihasilkan adalah :
    ⇒ Volume NH3 = 2  x 60 liter
    1
    ⇒ Volume NH3 = 120 liter.
    Jawaban : C

  2. Berdasarkan pengujian sampel air limbah diperoleh data sebagai berikut :
    pembahasan ujian nasional kimia 2008

    Harga pH untuk sampel A dan B berturut-turut adalah ....
    1. ≤ 6,3 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
    2. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan ≥ 10
    3. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan ≤ 10
    4. ≥ 10 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
    5. ≤ 10 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3

    Pembahasan :
    Berdasarkan data di atas kita peroleh
    Sampel A :
    ⇒ Metil merah : pH ≥ 6,3
    ⇒ Bromtimul biru : pH ≥ 7,6
    ⇒ Phenolftalen : pH ≥ 10

    Sampel B :
    ⇒ Metil merah : pH ≥ 6,3
    ⇒ Bromtimul biru : pH ≥ 7,6
    ⇒ Phenolftalen : pH ≤ 8,3

    Dengan demikian, opsi yang paling tepat untuk pH sampel A dan B adalah :
    ≥ 10 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
    Jawaban : D

Read more : Soal dan Pembahasan Tata Nama Asam dan Basa
  1. Berikut ini adalah hasil uji sifat asam/basa dari beberapa garam ....
    Pembahasan ujian nasional kimia 2008

    Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya adalah ....
    1. 1,2 dan 3
    2. 1,2 dan 4
    3. 2,3 dan 4
    4. 2,3 dan 5
    5. 3,4 dan 5

    Pembahasan :
    Hidrolisis tediri dari hidrolisis sebagian dan hidrolisis total. Pada hidrolisis total, garamnya berasal dari asam dan basah lemah sedangkan pada hirdolisis sebagian, garamna berasal dari asam atau basa kuat dengan basa atau asam lemah.

    Dari kelima opsi di atas, data yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan uji lakmusnya adalah data nomor 2, 3 dan 5.
    Jawaban : D

  2. pH larutan yang mengandung 6 gram CH3COOH (Mr = 60) dan 0,1 mol CH2COONa (Ka = 1,0 x 10-5) adalah ....
    A. 1D. 9
    B. 5E. 12
    C. 7

    Pembahasan :
    Untuk menentukan pH kita harus mencari konsentrasi H+ terlebih dahulu.
    ⇒ mol CH3COOH = 6
    60
    ⇒ mol CH3COOH = 0,1 mol

    Larutan CH3COOH dan CH2COONa merupakan larutan buffer atau larutan penyangga yang bersifat asam.
    ⇒ [H+] = Ka  mol CH3COOH
    mol CH2COONa
    ⇒ [H+] = 10-5  0,1
    0,1
    ⇒ [H+] = 10-5

    Dengan demikian, pH larutan tersebut adalah :
    ⇒ pH = -log [H+]
    ⇒ pH = -log 10-5
    ⇒ pH = 5
    Jawaban : B

Read more :  Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.

0 comments :

Post a Comment