Kelainan atau Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia

Posted by on 20 April 2016 - 4:38 PM

Rangka, tulang, otot, dan persendian merupakan komponen sistem gerak manusia yang penting. Jika tulang dan persendian berada dalam kondisi normal dan sehat, maka manusia dapat bergerak dengan bebas tanpa hambatan. Akan tetapi, jika rangka, tulang, dan persendian berada dalam kondisi terganggu atau mengalami kelainan, maka otomatis sistem gerak manusia juga akan mengalami gangguan. Gangguan atau kelainan pada sistem gerak manusia secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu gangguan pada rangka dan gangguan pada otot.

Gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia dapat terjadi karena berbagai faktor antaralain faktor kekurangan vitamin D, faktor penyakit, faktor kecelakaan, dan kebiasaan tubuh yang salah dalam waktu yang lama.

Kelainan Pada Tulang

Gangguan pada rangka biasanya terjadi pada tulang dan persendian. Gangguan atau kelainan yang terjadi bisa karena faktor kecelakaan, gangguan virus, faktor nutrisi, dan faktor kebiasaan yang salah.

Penyakit Tulang Akibat Kekurangan Vitamin D
Vitamin D merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan untuk membantu proses pembentukan tulang (osifikasi). Oleh karena itu, kita harus memkonsumsi vitamin D dalam jumlah yang cukup agar pertumbuhan tulang tidak terhambat. Penyakit pada tulang yang timbul akibat kekurangan vitamin D antaralain rakitis dan osteomalasia.

Rakitis
Rakitis merupakan peyakit tulang yang biasanya dialami akibat kekurangan vitamin D pada masa anak-anak. Kelainan yang muncul terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dengan bentuk kaki seperti huruf O atau huruf X.

Osteomalasia
Pada orang dewasa, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit osteomalasia. Kondisi tersebut akan diperparah dengan kurangnya zat kapur. Osteomalasia ditandai dengan kondisi tulang yang rapuh dan lunak sehingga mudah patah.

Baca juga : Kelainan atau Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah.

Penyakit Tulang Akibat Kecelakan
Gangguan atau kelainan yang terjadi pada rangka atau tulang manusia dapat terjadi akibat kecelakaan yang menyebabkan patah atau rusaknya tulang. Gangguan akibat kecelakaan dapat berupa memar dan fraktura atau patah tulang yang dapat berakibat fatal.

Memar 
Memar merupakan gangguan yang terjadi pada selaput sendi. Sobeknya selaput sendi akibat kecelakaan biasanya disertai dengan lepasnya ujung tulang dari sendi.

Fraktur
Fraktura merupakan kondisi pata tulang yang secara umum terjadi akibat kecelakaan atau terjatuh.. Fraktur terdiri dari beberapa jenis yaitu fraktur sederhana, farktur kompleks, fraktur green stick, dan fraktur comminuted.

Fraktur sederhana merupakan gangguan patah tulang yang tidak mengenai organ lain misalnya otot sehingga organ tersebut tidak mengalami kerusakan. Fraktur sederhana masih termasuk gangguan ringan dan biasanya dapat pulih dengan mudah.

Berbeda dengan faktur sederhana, pada fraktur kompleks terjadi kerusakan otot atau kulit akibat tulang yang patah mencuat keluar sehingga baisanya tulang terlihat dari permukaan.

Fraktur green stick merupakan patah tulang sebagian atau pada salah satu sisi tulang sehingga tidak menyebabkan tulang terpotong menjadi dua bagian.

Fraktur comminuted merupakan gangguan retak tulang pada beberapa bagian namun retakan tersebut masih tertahan dalam otot sehingga timbul pembengkakkan dan penggumpalan pembuluh darah.

Berdasarkan hubungannya dengan dunia luar, fraktur atau patah tulang dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka.

Fraktur tertutup merupakan kondisi patah tulang dimana tulang yang patah tidak merobek kulit sehingga kulit masih utuh. Sedangkan fraktur terbuka, tulang yang patah menonjol ke luar dan merobek kluti sehingga rentan terhadap infeksi.

Baca juga : Kelainan atau Penyakit Pada Sistem Pencernaan Makanan.

Penyakit Tulang Akibat Infeksi
Gangguan atau kelainan pada tulang manusia juga dapat terjadi akibat gangguan virus atau kuman sehingga menyebabkan infeksi pada tulang. Penyakit pada tulang atau sendi yang terjadi akibat infeksi adalah layu semu atau layuh sendi.

Layuh semu merupakan kondisi layuh pada tulang akibat infeksi oleh kuman sifilis. Biasanya layuh semu terjadi jika bayi dalam kandungan terinfeksi oleh kuman sifilis dan menyebabkan tulang menjadi layuh atau lemas sehingga tidak dapat menopang tubuh.

Kelainan Tulang Akibat Kebiasaan Salah
Kebiasaan sikap tubuh yang salah yang dilakukan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelainan atau gangguan pada rangka manusia. Gangguan akibat kebiasaan yang salah antaralain lordosis, kifosis, dan skoliosis.

Lordosis
Lordosis merupakan kelainan pada tulang belakang yang mengakibatkan tubuh membusung. Hal itu terjadi karena tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke depan.

Kifosis
Kifosis merupakan kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke belakang. Kelainan ini menyebabkan tubuh menjadi bungkuk. Gangguan ini terjadi karena kebiasaan membawa beban yang berat di bagian punggung.

Skoliosis
Skoliosis merupakan kelainan pada ruas-ruas tulang belakang yang membengkok ke samping. Kelainan ini menyebabkan tubuh melengkung ke kiri atau kanan membentuk huruf s. Skoliosis dapat terjadi akibat sikap duduk yang salah.

Baca juga : Gangguan atau Penyakit Pada Sistem Pernapasan.

Gangguan Tulang Akibat Kerusakan Selaput
Kelainan atau gangguan tulang yang terjadi akibat kerusakan selaput pembungkus tulang disebut nekrosa. Nekrosa merupakan kondisi matinya sel tulang akibat rusaknya periosteum sehingga tulang tidak tumbuh. Rusaknya selaput pembungkus tulang atau periosteum menyebabkan tulang tidak memperoleh makanan sehingga menjadi kering.

Gangguan Tulang Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan pada tulang yang ditandai dengan keadaan tulang yang keropos dan lunak. Osteoporosis seringkali dikaitkan dengan uisa lanjut. Berdasarkan penyebabnya, oseteoporosis dapat dibedakan menjadi senilis, postmenopausal, sekunder, dan juvenil idopatik.

Osteoporosis Senilis
Gangguan tulang akibat kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dengan pembentukan tulang yang baru. Kondisi ini biasanya hanya terjadi pada usia lanjut.

Osteoporosis Postmenopausal
Gangguan tulang yang terjadi akibat kekurangan estrogen. Estrogen merupakan hormon utama pada wanita yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Gangguan ini biasanya timbul pada wanita yang berusia 51-75 tahun atau bisa pula timbul di usia lebih mudah.

Osteoporosis Sekunder
Gangguan tulang yang dialami oleh sebagian kecil penderita osteoporosis akibat keadaan medis lainnya atau karena efek obat-obatan. Penyakit ini juga dapat timbul akibat efek dari gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal yang berlebihan.

Osteoporosis Juvenil Idopatik
Gangguan ini merupakan jenis osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Biasanya terjadi pada anak-anak atau orang dewasa yang terbilang masih muda serta memiliki kadar hormon yang normal. Selain itu hormon juga berfungsi secara normal begitupula kadar vitamin yang dibutuhkan. Kondisi ini membuat penyebab rapuhnya tulang masih belum bisa dipastikan.

Baca juga : Kelainan atau penyakit Pada Sistem Ekskresi.

Kelainan Pada Persendian

Kelianna atau gangguan pada persendian dapat terjadi akibat beberapa faktor seperti pergeseran, pembengkakan, infeksi kuman, dan sebagainya. Beberapa kelainan pada persendian antaralain dislokasi, ankilosis, terilir, dan artritis.

Dislokasi
Dislokasi merupakan pergeseran sendi dari kedudukan semula karena sobek atau tertariknya ligamen. Dislokasi juga dapat terjadi akibat fraktur atau patah tulang kompleks.

Ankilosis
Ankilosis merupakan suatu keadaan persendian yang tidak dapat digunakan karena seolah-olah menyatu. Menyatunya sendi mengakibatkan sulit untuk melakukan gerakan.

Terkilir
Terkilir atau keselo merupakan gangguan sendi yaitu tertariknya ligamen ke posisis yang tidak sesuai tanpa disertai pergeseran sendi. Biasanya terkilir terjadi akibat gerakan yang tiba-tiba atau gerakan yang sulit dilakukan.

Artritis
Aartritis merupakan peradangan yang terjadi pada sendi atau sering disebut radang sendi. Peradangan sendi dapat diedakan menjadi 4 bagian yaitu artritis gout, artritis sika, artritis eksudatif, dan osteoartritis.

Artritis gout merupakan penimbunan asam urat pada sendi yang mengakibatkan pembengkakan sendi. Umumnya terjadi pada jari-jari tangan dan mengakibatkan ruas jari membesar dan terasa sakit jika digerakkan. Gangguan ini disebut juga artritis reumatoid.

Artritis sika merupakan peradangan sendi akibat infeksi kuman gonorea dan sifilis yang menyebabkan berkurangnya pelumas pada sendi sehingga sendi menjadi kaku.

Artritis Eksudatif merupakan gangguan sendi yaitu terisinya ronda sendi oleh cairan getah radang. Pearadngan sendi ini biasanya terjadi akibat serangan kuman.

Osteoartritis adalah gangguan sendi yang ditandai dengan menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi yang mengakibatkan terjadinya gangguan jika sendi digerakkan.

Baca juga : Kelainan atau Penyakit Pada Sistem Regulasi.

Gangguan Pada Otot

Gangguan atau kelainan yang terjadi pada otot dapat berupa penurunan fungsi otot, pembesaran otot, kejang, dan otot kaku. Beberapa gangguan otot antaralain atrofi otot, hipertropi otot, distrofi otot, tetanus, miastenia gravis, kaku, dan kram.

Atrofi 
Artrofi merupakan gangguan pada otot yang ditandai dengan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan untuk berkontraksi. Artrofi menyebabkan penurunan fungsi otot dan biasanya terjadi akibat serangan penyakit poliomielitis.

Hipertrofi
Hipertrofi merupakan gangguan pada otot yang ditandai dengan membesarnya otot secara berlebihan. Gangguan ini menyebabkan pembesaran otot dan biasanya terjadi akibat latihan fisik yang terlalu keras.

Distrofi
Distrofi otot merupakan gangguan pada otot aibat kelainan genetik yang menyebabkan otot mengalami penurunan fungsi dan tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal.

Tetanus
Tetanus adalah otot yang terus menerus berkontraksi sehingga menyebabkan kejang atau tonus. Tetanus biasanya disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani.

Kram
Kram merupakan kondisi otot kelelahan. Otot mengalami kelelahan akibat terus menerus melakukan aktivitas atau terus-menerus berkontraksi sehingga menimbulkan kram.

Kaku Leher
Kaku leher atau stiff adalah peradangan yang terjadi pada otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku dan saki saat digerakkan. Kaku leher biasanya terjadi akibat kesalahan gerak atau kesalahan posisi tidur.

Miestia Gravis
Miestia gravis merupakan gangguan otot yang ditandai dengan melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan. Miestia gravis terjadi karena penurunan imunitas atau gangguan pada kelenjar tiroid. Selain membuat otot menjadi lemah, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.

0 comments :

Post a Comment