Kelainan atau Penyakit Pada Sistem Regulasi Koordinasi

Posted by on 23 April 2016 - 4:49 PM

Pengaturan semua aktivitas tubuh dilakukan oleh sistem koordinasi. Sistem koordinasi atau sistem regulasi merupakan sistem organ yang melibatkan sistem saraf (otak dan tulang belakang), sistem endokrin (hormon hipofisis dan epifisis), dan kelima alat indera. Karena sistem regulasi mengatur berbagai aktivitas tubuh, maka sistem ini akan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia. Jika sistem regulasi terganggu, maka beberapa aktivitas tubuh juga akan terganggu. Karena melibatkan sistem saraf, sistem endokrin, dan alat indra, maka gangguan yang terjadi pada sistem saraf dapat dibagi berdasarkan sistem atau organ yang mengalami gangguan.

Dengan demikian, kita akan mencoba mengelompokkan pembahasan menjadi tiga bagian, yaitu gangguan pada sistem saraf, gangguan pada sistem endokrin, dan gangguan pada alat indera.

Gangguan Pada Sistem Saraf

Gangguan pada sistem saraf dapat terjadi karena beberapa faktor seperti kecelakaan, infeksi kuman, kekurangan nutrisi, faktor genetik, dan sebagainya. Beberapa penyakit atau gangguan saraf antara lain amnesia, stroke, cutter, migrain, vertigo, sakit kepala, alzheimer, meningitis, poliomielitis, epilepsi, neuritis, transeksi, parkinson, dan neurastonia.

Sakit Kepala
Sakit kepala merupakan gangguan saraf yang umum dialami oleh banyak orang. Gangguan pada saraf ini menyebabkan penderita mengalami sakit pada bagian kepala berupa pusing atau pening. Sakit kepala biasanya timbul karena sistem saraf terlalu tegang.

Migrain
Migrain atau sakit kepala sebelah merupakan kondisi medis yang ditandai dengan munculnya rasa sakit di salah satu bagian kepala kiri atau kanan. Meski sering dianggap sepele, migrain dapat merusak sel-sel saraf otak jika terus berkelanjutan.

Amnesia
Amnesia merupakan kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan penderita untuk mengenali kejadian atau mengingat apa yang terjadi dalam suatu periode tertentu di masa lampau akibat goncangan batin atau karena cedera otak.

Penderita amnesia biasanya akan lupa pada identitas diri, orang-orang terdekat, dan kejadian-kejadian yang sebelumnya ia ketahui dengan baik. Amnesia sering dialami oleh korban kecelakaan.

Stroke
Stroke merupakan kondisi medis berupa kerusakan otak yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Pembuluh darah otak menjadi pecah karena adanya penyumbatan yang menghalangi aliran darah atau karena penyumbatan suatu emboli.

Stroke baisanya terjadi pada penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penyakit ini menyebabkan sebagian tubuh lumpuh dan wajah penderita menjadi tidak simetris.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Sistem Koordinasi.

Cutter
Cutter merupakan suatu kondisi medis dimana penderita kerapkali melukai dirinya sendiri dengan berbagai cara seperti menyayat urat nadi, memukul, mencekik, dan sebagainya. Gangguan ini biasa datang ketika penderita sedang depresi, stress, atau bingung.

Meningitis
Meningitis merupakan gangguan saraf yang terjadi karena meninges atau membran pelindung otak mengalami peradangan akibat infeksi virus, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis termasuk penyakit serius karena dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, fikiran, bahkan kematian.

Poliomielitis
Poliomielitis adalah penyakit saraf yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron motor sistem saraf pusat yaitu pada otak dan medula spinalis. Gejala yang ditunjukkan oleh penyakit ini antaralain sakit kepala, demam, kaku duduk, otot sakit, kelumpuhan, dan sebagainya.

Epilepsi
Epilepsi merupakan kondisi medis yang ditandai dengan adanya gangguan penghantar impuls listrik pada sel-sel saraf sehingga penderita mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan cairan seperti busa dari mulutnya.

Epilepsi dapat terjadi karena adanya jaringan-jaringan parut di otak yang berasal dari bekas luka sewaktu kelahiran, karena infeksi, trauma pada kepala, penggunaan obat bius, atau karena gangguan metabolisme.

Neuritis
Neuritis merupakan gangguan sistem saraf berupa peradangan saraf akibat pengaruh fisik yang terlalu berlebihan seperti pukulan pada titik-titik saraf, patah tulang, dan sebagainya. Penyakit ini juga dapat timbul akibat racun atau karena kekurangan vitamin B1, B6 dan B12.

Transeksi
Transeksi merupakan kondisi medis yang ditandai dengan adanya kerusakan sebagian atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis. Kerusakan tersebut dapat terjadi karena jatuh dari tempat yang tinggi, tertimpa benda berat, atau karena tembakan yang menyebabkan tulang belakang hancur.

Parkinson
Parkinson merupakan penyakit saraf yang terjadi karena berkurangnya neurotransmitter dopamin pada dasar ganglion. Penderita parkinson akan menunjukkan gejala seperti gemetar saat tidur, gemetar saat memegang benda, sulit untuk bergerak, dan mengalami otot kaku.

Neurastonia
Neurastonia atau lemah saraf merupakan gangguan saraf akibat keracunan atau pembawaan lahir. Penderita lemah saraf biasanya mudah marah, kecil hati, dan selalu terlihat kurang bertenaga.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Sistem Gerak.

Gangguan Pada Sistem Endokrin

Gangguan sistem regulasi juga dapat terjadi karena adanya masalah pada sistem endokrin atau hormon seperti pembengkakan, defisiensi, gangguan fungsi, dan sebagainya. Beberapa gangguan tersebut antaralain sindrom adrenogenital, hipotiroidea, hipertiroidea, struma, dan sindrom cushing.

Sindrom Adrenogenital
Sindrom adrenogenital merupakan kelainan pada sistem endokrin yang terjadi akibat kekurangan glukorkortikoid. Kurangnya produksi glukorkortikoid terjadi karena enzim pembentuknya tidak diproduksi dalam jumlah ynag cukup. Kondisi ini mengakibatkan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pria pada seorang wanita. 

Sindrom Cushing
Sindrom Cushing merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit yang terjadi karena sekresi glukokortikoid yang berlebihan. Gangguan ini bisa juga timbul karena pemberian obat-obatan kortikosteroid yang berlebihan. 

Struma
Struma atau penyakit gondok merupakan gangguan sistem endokrin yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar tiroid sehingga menimbulkan benjolan pada leher bagian depan. Struma dapat terjadi karena kekurangan yodium atau karena perkembangan sel tumor.

Hipotiroidea
Hipotiroidea merupakan gangguan yang terjadi karena kekurangan hormon tiroid. Kekurangan hormon tiroid dapat terjadi karena makanan yang dikonsumsi tidak mengandung yodium dalam jumlah yang cukup.

Hipertiroidea
Hipertiroidea merupakan gangguan sistem endokrin yang ditandai dengan sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Penderita mengalami penurunan berat badan, gemetaran, sering berkeringat, dan jantung berdebar-debar.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Sistem Pernapasan.

Gangguan Pada Alat Indera

Gangguan pada alat indera dapat terjadi karena beberapa faktor seperti penurunan fungsi, faktor usia, peradangan, difesiensi nutrisi, efek penyakit lain, dan sebagainya.

Beberapa gangguan pada alat indera antaralain hipermetropi, miopi, presbiopi, astigmatis, himeralopi, buta warna, rabun senja, katarak, anosmia, rhinitis alergika, mati rasa, kanker lidah, radang telinga, tuli, kusta, kutu air, panu, dan sebagainya.

Hipermetropi
Hipermetropi atau rabun dekat merupakan kondisi medis dimana mata tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya dekat karena lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning.  Penderita rabun dekat dapat ditolong menggunakan lensa cembung.

Miopi
Miopi atau rabun jauh merupakan gangguan mata yang mengakibatkan mata tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh. Hal ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning. Penderita dapat ditolong dengan lensa cekung.

Presbiopi
Presbiopi merupakan kelainan atau cacat mata berupa penurunan fungsi mata akibat usia lanjut.  Pada presbiopi, lensa mata terlalu pipih dan akomodasi lemah sehingga cahaya sejajar yang datang difokuskan di belakang retina.

Astigmatis
Astigmatis adalah cacat mata yang terjadi akibat tidak meratanya kecembungan kornea sehingga sinar datang tidak dibiaskan secara merata. Penderita dapat ditolong dengan lensa silindris.

Himeralopi
Himeralopi atau rabun senja merupakan kondisi medis yang ditandai dengan berkurangnya penglihatan dalam keadaan kurang cahaya. Disebut rabun senja karena penderita akan mulai kesulitan melihat saat senja dan malam hari ketika cahaya remang-remang.

Buta Warna
Buta warna merupakan kelainan mata yang ditandai dengan ketidakmampuan penderita untuk membedakan warna-warna tertentu. Buta warna termasuk penyakit menurun dan disebabkan oleh tidak sempurnanya jumlah sel konus atau sel kerucut pada retina.

Katarak
Katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan perubahan lensa mata yang semula bening dan tembus cahaya menjadi keruh sehingga menyebabkan gangguan penglihatan. Umumnya terjadi akibat proses penuaan, obat-obatan, efek penyakit tertentu, atau karena faktor bawaan.

Anosmia
Anosmia adalah kondisi medis yang ditandai dengan berkurangnya kemampuan hidung untuk membaui. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan di dalam hidung, terutama saraf yang ada pada hidung menuju otak.

Rhinitis alergika
Rhinitis alergika atau alergi merupakan gangguan pada hidung akibat reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap partikel-partikel yang ada di udara.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Sistem pencernaan Makanan.

Mati Rasa
Mati rasa merupakan gangguan pada lidah yang terjadi karena kerusakan pada jaringan saraf di otak yang berhubungan dengan indra pengecapan. Mati rasa pada lidah dapat bersifat sementara atau besifat permanen.

Kanker Lidah
Kanker lidah merupakan kondisi medis yang timbul akibat berkembangnya sel-sel kanker di dalam lidah. kanker lidah dapat menyerang perokok aktif dan diperburuk dengan kebiasaan konsumsi alkohol.

Radang Telinga
Radang telinga atau otitis merupakan peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius. Peradangan menyebabkan penghantaran bunyi ke telinga dalam menjadi terganggu.

Tuli
Tuli merupakan kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan penderita untuk mendengar dengan jelas. Tuli terjadi akibat kerusakan pada saraf pendengaran, akibat infeksi bakteri, atau infeksi jamur.

Kusta
Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh baktery Mycobacterium leprae. Penyakit ini merupakan tipe penyakit granula matosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Sistem Ekskresi.

Kutu Air
Kutu air merupakan gangguan pada kulit akibat infeksi jamur. Kutu air biasanya menyerang kulit bagian kaki tepatnya di antara jari-jari kaki.

Panu
Panu merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia fulfur. Penyakit panu ditandai oleh bercak putih yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Panu menyerang berbagai bagian kulit tubuh seperti punggung, wajah, dada, dan sebagainya.

Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.

0 comments :

Post a Comment