Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

Posted by on 22 June 2016 - 4:50 PM

Edutafsi.com - Seperti sistem organ lainnya, sistem reproduksi juga melibatkan organ-organ khusus yaitu organ reproduksi berupa alat kelam1n dan hormon. Sistem reproduksi manusia juga dapat mengalami kelainan atau penyakit. Kelainan pada sistem reproduksi merupakan kelainan atau penyakit yang menyerang organ-organ reproduksi. Beberapa penyakit pada sistem reproduksi bersifat menular. Kelainan tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab seperti faktor genetik, infeksi virus, menurunnya fungsi organ reproduksi, penurunan kadar hormon, alkohol, obat-obatan, dan sebagainya. Selain faktor-faktor tersebut, kesehatan sistem reproduksi manusia juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan perubahan yang terjadi seiring dengan pertambahan usia. Kesehatan reproduksi manusia erat kaitannya dengan perilaku s3ksual. Seseorang dengan perilaku s3ksual yang tidak baik lebih rentan mengalami gangguan pada sistem reproduksi. Pada kesempatan ini kita akam membahas beberapa kelainan atau penyakit yang menyerang sistem reproduksi pria, kelainan yang menyerang sistem reproduksi wanita, dan kelainan atau penyakit yang menyerang keduanya.

Kelainan Sistem Reproduksi Pria

Gangguan atau penyakit pada sistem reproduksi pria berkaitan dengan kelainan yang dialami oleh organ-organ reproduksi pria. Berikut Beberapa kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi pria.

Hipogonadisme
Hipogonadisme merupakan kondisi medis yang ditandai dengan penurunan fungsi testis. Kelainan ini terjadi akibat gangguan interaksi hormon misalnya hormon androgen dengan hormon estrogen.

Kelainan ini dapat menimbulkan infertilitas, impotensi, dan tidak munculnya ciri-ciri kelam1n sekunder pada pria. Untuk mengatasi kelainan ini dapat dilakukan terapi hormon.

Prostatitis
Prostatitis merupakan gangguan yang terjadi pada prostat ditandai dengan adanya peradangan. Prostatitis dapat timbul karena adanya infeksi bakteri Eschercia coli atau mikroorganisme lainnya.

Peradangan pada prostat biasanya disertai dengan perdangan pada uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit untuk buang air kecil.

Bila terjadi secara kronis, maka prostatitis dapat menimbulkan pembendungan, infeksi, dan kerusakan pada kandung kemih dan berakibat pada kerusakan ginjal.

Impotensi
Impotensi merupakan ketidakmampuan pria dalam mempertahankan er3ksi p3nis. Dengan kata lain, impotensi menyebabkan pria tidak dapat mencapai er3ksi. kelainan ini dapat timbul karena gangguan produksi hormon testosteron.

Impotensi juga dapat terjadi karena faktor lain seperti kelaina psikis, penyakit diabetes mellitus, konsumsi alkohol secara berlebihan, penggunaan obat-obatan tertentu misalnya obat anti tekanan darah tinggi dan gangguan sistem saraf.

Uretritis
Uretritis merupakan peradangan uretra dengan gejala gatal pada bagian p3nis dan sering buang air kecil. Gangguan ini terjadi karena Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum, dan virus herpes.

Epididimitis Sesuai dengan namanya, gangguan ini terjadi pada epididimis. Epididimitis merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria yang disebabkan oleh bakteri E. Coli dan Chamydia.

Orkitis
Orkitis merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Gangguan ini jika terjadi pada pria dewasa dapat mengakibatkan kemandulan atau infertilitas.

Kriptokidisme
Kriptokidisme merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Untuk mengananinya dapat dilakukan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang testosteron.

Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat pada pria. Kanker ini menyebabkan sel-sel dalam kelenjar prostat tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Penyakit ini biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke atas.

Penyakit ini diduga berhubungan dengan penuaan dan proses perubahan hormon. Gejalanya adalah rasa ingin kencing terus menerus tapi tidak lancar arena uretra tersumbat dan adanya infeksi kandung kemih.

Kelainan Sistem Reproduksi Wanita

Gangguan atau penyakit pada sistem reproduksi wanita berkaitan dengan kelainan yang dialami oleh organ-organ reproduksi wanita. Berikut Beberapa kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita.

Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi merupakan menstruasi yang tidak normal. Gangguan ini terdiri dari amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer merupakan kelainan tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan s3ksual sekunder.

Amenore sekunder adalah kelainan berupa tidak terjadinya menstruasi selama 3 hingga 6 bulan atau lebih pada seorang wanita yang telah mengalami siklus menstruasi.

Endometriosis
Endometriosis merupakan kelainan yang ditandai dengan adanya jaringan endometrium di luar rahim seperti di seitar ovarium, oviduk, atau di jalur luar rahim. Kelainan ini terjadi akibat pengaliran balik darah haid melalui tuba fallopi sewaktu menstruasi.

Gejalanya berupa nyeri perut, sakit pada bagian pinggang, dan rasa nyeri yang berlebihan pada saat menstruasi. Jika tidak ditangani secara tepat akan mengakibatkan sulitnya terjadi kehamilan. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi, atau bedah laser.

Sindrom Premenstruasi
Sindrom premenstrual adalah kondisi di mana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa pedih dan nyerih pada payudara yang terjadi beberapa hari sebelum menstruasi.

Gangguan ini menyebabkan seorang wanita memiliki emosi yang tidak stabil dan sangat mudah marah. Penyebab gangguan ini antara lain kadar estrogen yang terlalu tinggi, progesteron rendah, gangguan metabolisme karbohidrat, kadar prolaktin tinggi, dan gangguan psikis terkait menstruasi.

Kanker Serviks
Kanker serviks terjadi bila pertumbuhan sel-sel yang abnormal di seluruh lapisan sepitel serviks. Penyakit ini banyak dialami wanita usia 40-55 tahun. Kanker serviks diduga terkait dengan infesi virus herpes simples tipe dua dan human papilloma virus.

Kanker seviks dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan secara berkala pada dokter kandungan. Untuk menangani kanker serviks, dapat dilakukan dengan operasi, sinar radioaktif, dan obat-obatan.

Vulvov4ginitis
Vulvov4ginitis adalah peradangan pada vulva dan v4gina yang sering menimbulkan gejala keputihan yaitu keluranya cairan putih kehijauan dari v4gina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnerella v4ginalis.

Selain keputihan, penyakit ini juga menimbulkan gejala berupa gatal-gatal. Vulvov4ginitis juga terkait dengan Infeksi v4gina yang menyerang wanita usia produktif terutama yang sudah menikah. Infeksi tersebut timbul akibat hubungan kel4min.

Kanker Payudara
Tumor payudara dapat bersifat jinak seperti tumor fibroadenoma yaitu berupa tonjolan yang dapat dihilangkan melalui operasi. Kanker payudara merupakan tumor payudara yang ganas.

Kanker payudara umumnya dialami wanita setelah menopause dan jarang terdapat pada wanita di bawah usia 30 tahun. Pengobatan kanker payudara dapat dilakukan dengan cara operasi, sinar radioaktif, dan obat-obatan.

Menopause
Menopause merupakan kondisi yang dialami oleh wanita aibat penurunan jumlah estrogen yang dihasilkan ovarium. Menopause umumnya terjadi pada permepuan yang berumur 46 tahun ke atas.

Penyempitan Saluran Oviduk
Penyempitan saluran oviduk terjadi akibat faktor bawaan atau karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit menyebabkan sp3rma sulit menjangkau bagian dalam saluran sehingga sulit terjadi pembuahan.

kanker Ovarium
Kanker ovarium merupakan kanker yang menyerang indung telur kiri, indung telur kanan, atau kedua-duanya. Kanker indung telur biasanya menyerang perempuan yang sudah menopause.

Hamil Anggur
Hamil anggur (Mola Hidalidosa) merupakan suatu kelainan dimana kehamilan tidak berisi janin tetapi berisi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. hamil anggur dapat menyebabkan kesakitan atau kematian karena pendarahan, tembusnya dinding rahim oleh proses mola, dan infeksi.

Penyakit pada Reproduksi Pria & Wanita

Selain kelainan atau gangguan yang dijelaskan di atas, terdapat beberapa penyakit yang menyerang sistem reproduksi pria dan wanita. Berikut beberapa penyakit yang dapat dialami pria dan wanita.

Infertilitas
Infertilitas atau ketidaksuburan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk menghasilkan keturunan. Pada pria infertilitas terjadi karena adanya penyakit seperti impotensi, ejakulasi dini, sumbatan pada saluran sp3rma, kelainan gerak sp3rma, dan kerusakan testis.

Pada wanita, infertilitas dapat terjadi karena beberapa faktor seperti kelainan lendir leher rahim yang mempersulit masuknya sp3rma, adanya tumor, sumbatan pada saluran telur, menstruasi yang tidak teratur, obesitas, dan sebagainya.

Gonorhoe
Gonorhoe atau kencing nanah merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonorhoe menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rektum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini dapat menular melalui s3ks bebas.

Gejala gonorhoe adalah keluranya cairan berwarna putih kekuningan atau nanah dari uretra disertai rasa nyerih saat buang air kecil. Karena bakteri Neisseria mudah bermutasi, maka gonorhoe harus segera ditangani secara intensif.

Sifilis
Sifilis atau raja singa merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Infeksi terjadi pada organ kelam1n bagian luar. Penyakti ini dapat berkembang ke tahap sekunder dan tersier yang sulit diamati.

Sifilis dapat menular melalui hubungan s3ksual. Gejala yang timbul antara lain luka pada kem4luan, bintik atau bercak merah di tubuh, kelainan saraf, jantung, pembuluh saraf, dan kulit.

Herper Genitalis
Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes kompleks tipe 2 yang menyerang kulit di daerah genital luar, 4nus, dan v4gina. Gejalanya adalah rasa gatal, pedih, dan keemrahan pada kulit di daerah kelam1n disertai demam dan sakit kepala.

Condiloma Accuminata
Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh virus Human papilloma. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kutil di daerah sekitar kelam1n dan anus yang dapat membesar dan akhirnya dapat menimbulkan kanker serviks.

HIV/AIDS
Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) disebakan oleh virus HIV (Human Immunodeficiensy Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga penderita menjadi rentan terhadap berbagai penyakit.

Gejala AIDS sulit diamati karena mirip dengan gejala penyakit lain. Untuk memastikan seseorang terkena AIDS atau terinfeksi HIV, perlu dilakukan tes khusus. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan s3ksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tida steril, dan dari ibu ke bayi yang dikandungnya.

Teknologi Reproduksi

Masalah reproduksi yang diahapi oleh manusia memicu para pakar untuk menghasilkan suatu teknologi yang dapat memberikan solusi kepada seseorang yang mengalami masalah reproduksi.

Teknologi reproduksi pada manusia dan hewan yang sudah umum antaralain:
1. Bayi Tabung
2. Kloning

Bayi tabung merupakan salah satu teknologi reproduksi yang ditujukan untuk membantu pasangan suami istri yang sulit untuk memproleh keturunan. Bayi tabung merupakan tenologi dengan konsep pembuahan in vitro.

Pada proses bayi tabung, pembuahan sel telur ibu oleh sel sp3rma ayah dilakukan secara buatan di dalam sebuah tabung. Setelah terjadi fertilisasi, zigot yang terbentuk akan dikembalikan ke rahim ibu.

Teknologi lain yang masih menjadi perdebatan dan menimbulkan kontroversi adalah kloning. Kloning merupakan salah satu cara reproduksi buatan yang memanfaatkan teknologi manipulasi sel telur untuk menghasilkan keturunan yang identik. 

Pada proses kloning, inti sel telur yang haploid akan dipindahkan dengan teknik khusus. Setelah itu, posisinya digantikan oleh inti sel dari bagian tubuh lainnya, misalnya kulit atau otot yang diploid.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.