DAMPAK NEGATIF BIOTEKNOLOGI BAGI KEHIDUPAN

Posted by on 01 October 2016 - 10:45 AM

Bioteknologi memang dikembangkan untuk mengatasi berbagai masalah di berbagai bidang kehidupan. Akan tetapi, setiap teknologi yang diciptakan pasti memiliki kelebihdan dan kekurangan. Kekurangan yang timbul dari sebuah teknologi dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan. Kelebihan yang dimiliki sebuah teknologi bahkan dapat memberi dampak negatif berupa ketergantungan. Beberapa teknik bioteknologi dikembangkan untuk melestarikan lingkungan. Tapi di sisi lain, beberapa produk bioteknologi justru dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan mengganggu keseimbangan lingkungan. Kondisi seperti itu tentu menjadi pertimbangan tersendiri dalam perkembangan bioteknologi. Belum lagi timbulnya kontroversi akibat produk bioteknologi yang dipandang bertentangan dengan nilai-nilai agama atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Pada kesempatan ini, Bahan belajar sekolah akan memaparkan beberapa dampak negatif yang timbul akibat perkembangan bioteknologi.

#1 Gangguan Kesehatan
Beberapa produk benih hasil bioteknologi dengan rekayasa genetika seperti jagung dan kedelai dapat menghasilkan protein yang bersifat alergen sehingga menimbulkan alergi pada sebagian orang. Penerapan rekayasa genetika pada beberapa tanaman juga beresiko memicu meningkatnya kadar toksin dalam tanaman tersebut.

Beberapa tanaman hasil bioteknologi yang terbukti mengandung zat toksin glikoalkaloid yang tinggi antaralain kentang Lanape dan kentang Magnum Bonum. Tanaman Carley yang dihasilkan di Amerika bahkan mengandung psoralen yang menyebabkan penyakit dermatitis serius.

Beberapa hewan yang dihasilkan dari proses kloning juga diketahui memilii kelemahan dalam hal kesehatan. Misalnya domba Dolly yang akhirnya disuntik mati karena menderita berbagai penyakit yang sulit disembuhkan. Individu hasil kloning biasanya tidak mendapat imunitas bawaan sehingga lebih mudah terserang penyakit. 

#2 Terganggunya Keanekaragaman Hayati
Bioteknologi memang berperan penting dalam menghasilkan bibit-bibit unggul untuk menunjang produktivitas pertanian dan meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya petani. Akan tetapi, teknologi tersebut memicu petani untuk hanya menanam tanaman varietas unggul sehingga menyingkirkan varietas lokal yang kurang unggul.

Hal ini akan menyebabkan banyak varietas lokal yang akhirnya terbuang dan tidak lagi dibudidayakan. Kecenderungan penggunaa bibi-bibit unggul hasil transgenik pada akhirnya menyebabkan semakin menurunnya keanekaragaman hayati atau plasma nutfah.

#3 Penurunan Kesuburan Tanah
Beberapa teknik atau produk bioteknologi yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian pada akhirnya dapat menyebabkan turunya kualitas kesuburan tanah. Akar tanaman tomat transgenik yang resisten terhadap lepidoptera diketahui dapat mendegradasi baketri dan organisme tanah seperti cacing dan jamur sehingga menyebabkan perubahan struktur dan tekstur tanah.

Mikroorganisme transgenik cenderung mudah mengalami mutasi dan melakukan konjugasi dengan mikroorganisme lainnya sehingga akan mempengaruhi mikroorganisme dalam tanah. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi kesuburan tanah sebab kondisi mikroorganisme dalam tanah juga mempengaruhi struktur dan tekstur tanah.

#4 Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi oleh makhluk hidup. Bioteknologi berperan dalam pelestarian lingkungan melalui beberapa produk atau teknik yang berhasil diciptakan. Tetapi, bioteknologi ternyata juga ikut berkontribusi dalam pencemaran lingkungan.

Pengolahan-pengolahan barang atau jasa yang menggunakan agen hayati dalam proses bioteknologi akan menghasilkan limbah dan sampah yang jika tidak ditangani dengan benar akan mencemari lingkungan. Penggunaan mikroorganisme dalam metode pengolahan limbah juga beresiko mencemari lingkungan.

Individu hasil rekayasa genetika yang melakukan reproduksi secara seksual dengan makhluk hidup lain juga dikhawatirkan akan menimbulkan resistensi terhadap pestisida sehingga akan menambah pencemaran lingkungan.

#5 Terganggunya Keseimbangan Lingkungan
Tanaman transgenik dapat menimbulkan polusi gen yang memicu munculnya tanaman liar yang dapat menggangu keseimbangan lingkungan. Tanaman hasil rekayasa genetika di Denmark terbukti mentransfer gennya kepada gulma sehingga gulma menjadi resisten terhadap herbisida.

Tanaman jagung Bt sebagai salah satu tanaman transgenik memiliki sari bunga yang ternyata dapat membunuh larva kupu-kupu. Larva kupu-kupu yang memakan sari bunga jagung Bt yang menempel pada gulma menyebabkan larva mengalami kematian. Terganggunya keseimbangan lingkungan dapat memicu meledaknya populasi suatu organisme dan menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati.

#6 Timbulnya Patogen Super
Salah satu dampak negatif yang sangat dikhawatirkan dalam bidang kesehatan adalah timbulnya patogen super. Patogen super adalah patogen yang memiliki sifat-sifat unggul dan tahan terhadap antibiotik tertentu karena terjadi pertukaran genetik antara patogen dengan mikroba yang terlepas saat rekayasa.

Karena memiliki keunggulan tertentu dan kebal terhadap antibiotik, maka penyakit yang disebabkan oleh patogen super akan sangat sulit untuk disembuhkan. Hal ini tentu akan menjadi masalah baru dalam bidang kesehatan.

#7 Ketergantungan pada Teknologi
Teknologi pada dasarnya diciptakan untuk membantu mempermudah kerja manusia atau membantu manusia mengatasi berbaga masalah dalam kehidupan. Akan tetapi, kemajuan teknologi yang terus berkembang justru dapat membuat manusia ketergantungan atau bahkan menjadi tidak produktif.

Masyarakat awam yang tidak menguasai teknologi secara umum akan bergantung pada produk bioteknologi yang dikembangkan oleh perusahaan besar misalnya produk benih unggul untuk buah tanpa biji. Mereka tidak tahu bagaimana cara menghasilkan benih tersebut sehingga akan terus bergantung pada perusahaan setiap kali akan menanam.

#8 Timbulnya Kontroversi dan Penolakan
Beberapa produk bioteknologi di bidang kesehatan dan reproduksi seperti kloning dan bayi tabung yang diterapkan pada manusia hingga kini masih menimbulkan perdebatan di berbagai kalangan. Teknologi kloning dan bayi tabung masih dianggap sebagai sesuatu yang menyalahi norma atau nilai-nilai tertentu bagi sekelompok orang terlebih jika teknologi itu disalahgunakan.

Beberapa produk rekayasa genetika berupa tanaman dan hewan transgenik juga mendapat penolakan dari berbagai kalangan karena alasan kesehatan. Beberapa tanaman hasil rekayasa genetika menghasilkan bahan kimia baru yang menyebabkan perubahan mutu gizi, zat toksin, dan alergen.

Penggunaan enzim babi pada salah satu produk MSG yang dikerjakan dengan teknik rekayasa genetika juga menimbulkan penolakan dari berbagai pihak karena alasan religi. Penggunaan enzim babi dalam produk makanan dianggap tidak halal sehingga menimbulkan kontroversi.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.