PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM (PROTON, NEUTRON DAN ELEKTRON)

Posted by on 07 August 2017 - 11:11 AM

Edutafsi.com - Struktur Atom. Dalam sejarah pembelajarannya, atom sempat diartikan sebagai partikel terkecil penyusun suatu zat yang sudah tidak dapat lagi dibagi-bagi. Pada masa itu, tepatnya pada tahun 1808 ilmuwan John Dalton mengemukakan sebuah teori bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Namun teori tersebut tergantikan seiring dengan ditemukannya partikel dasar yang menyusun atom. Penemuan partikel-partikel tersebut memberi kesimpulan bahwa atom masih terdiri dari beberapa partikel penyusun yang ukurannya lebih kecil dibanding atom itu sendiri. Pada mulanya hal itu hanya dapat diamati melalui gejala-gejala yang ditimbulkannya. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi partikel-parikel dasar penyusun atom.

#1 Proton

Secara garis besar, sebuah atom dapat dibedakan menjadi dua bagian utama, yaitu inti atom dan badan atom. Pada bagian inti, terdapat beberapa partikel namun dua partikel yang paling berpengaruh adalah proton dan neutron.

Proton merupakan partikel bermuatan positif yang berada di dalam inti atom. Penemuan proton berawal dari perkembangan penelitian mengenai sinar radioaktif. Pada tahun 1919, berdasarkan penelitiannya, Rutherford menemukan bahwa proton terbentuk ketika partikel alfa ditembakkan pada inti atom nirogen dan inti atom lainnya.

Dari percobaan tersebut maka dugaan ilmuwan Goldstein mengenai muatan positif yang menyusun inti atom dapat dibuktikan. Selanjutnya Rutherford mengajukan suatu pandangan bahwa atom merupakan ruang kosong dimana seluruh muatan positif berkumpul di sebuah titik yang disebut inti atom.

Jenis muatan inti atom sama dengan muatan sinar alfa yang kemudian dikenal sebagai muatan positif yang disebut proton. Dengan penemuan ini maka teori atom kemudian terus berkembang dengan benang merah yang sama yaitu terdapat muatan positif di dalam inti atom.

#2 Neutron

Setelah berhasil membuktikan keberadaan proton di dalam inti atom, Rutherford kembali melakukan percobaan untuk menetapkan massa muatan positif inti atom. Dari hasil percobaan dan perhitungan, ternyata massa inti atom lebih besar dibandingkan massa proton.

Itu artinya, di dalam inti atom masih terdapat beberapa partikel lain selain proton. Rutherford kemudian mengajukan suatu dugaan sementara bahwa inti atom kemungkinan tediri dari proton dan partikel lan yang tidak bermuatan.

Hipotesis yang diajukan oleh Rutherford akhirnya dapat dibuktikan. Pada tahun 1932, ilmuwan bernama James Chadwick melakukan percobaan penembakan atom berilium dengan sinar alfa dan berhasil menemukan partikel tidak bermuatan yang kemudian disebut neutron.

Berdasarkan data percobaan, massa neutron hampir sama dengan massa proton namun partikel ini bersifat netral atau tidak bermuatan. Penemuan ini membuktikan bahwa di dalam sebuah inti atom terdapat proton dan neutron sebagai partikel dasar penyusunnya.

#3 Elektron

Elektron adalah partikel bermuatan negatif yang berada di kulit atom dan mengelilingi inti atom pada orbitnya. Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1900, jauh sebelum muatan positif ditemukan. Penemuan partikel bermuatan negatif ini erat kaitannya dengan percobaan hantaran listrik melalui ruang hampa.

JJ Thomson melakukan sebuah percobaan menggunakan dua pelat logam sebagai elektrode dalam tabung kaca vakum. Kedua elektrode tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi. Percobaan itu menunjukkan adanya sinar yang terpancar dari elektrode negatif menuju elektrode positif.

Pada percobaan tersebut, Thomson juga menemukan bahwa sinar katode dibelokkan menuju kutub positif. Ia lantas menyimpulkan bahwa sinar katode bukan sebuah gelombang. Ia pun mengajukan pandangan bahwa sinar katode tersebut merupakan arus partikel yang memiliki massa dan bermuatan negatif.

Partikel penyusun atom

Partikel bermuatan negatif itu kemudian disebut sebagai elektron. Elektron merupakan sebuah partikel subatom yang memiliki muatan -1,6 x 10-19 C dan bermassa 9,11 x 10-28 g. Elektron bergerak mengitari inti atom pada kulit-kulit tertentu.

Demikianlah pembahasan singkat mengenai partikel dasar penyusun atom. Jika artikel yang anda baca bermanfaat, silahkan bagikan kepada teman anda melalui tombol share yang tersedia.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.