CARA MENENTUKAN SIFAT BAYANGAN PADA CERMIN CEKUNG

Posted by on 08 December 2017 - 10:37 AM

Edutafsi.com - Sifat Bayangan yang Dihasilkan Oleh Cermin Cekung. Selain cermin datar, cermin lain yang paling sering dibahas dalam kajian optika geometris adalah cermin lengkung. Cermin lengkung dibedakan menjadi dua jenis, yaitu cermin cembung dan cermin cekung. Meski sama-sama lengkung, cermin cekung dan cermin cembung memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan karaktersitik tersebut juga mempengaruhi hasil bayangan yang dihasilkan. Cermin cembung selalu menghasilkan bayangan yang bersifat maya, tegak, dan diperkecil. Beberda dengan cermin cembung, cermin cekung mampu menghasilkan beberapa sifat bayangan yang berbeda-beda tergantung pada posisi benda di depan cermin. Lalu bagaimana cara menentukan sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung? Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut ini.

A. Sifat-sifat Bayangan

Sebelum membahas lebih jauh mengenai sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh sebuah cermin cekung, ada baiknya kita terlebih dahulu menilik pengertian dari bayangan itu sendiri. Bayangan akan terbentuk jika sebuah objek diletakkan di depan sebuah permukaan yang dapat memantulkan atau membiaskan cahaya misalnya cermin dan lensa.

Jika dikaitkan dengan fungsi cermin, maka secara sederhana bayangan dapat diartikan sebagai figur atau gambar yang kita lihat saat kita berada di depan cermin. Ketika anda bercermin, maka anda dapat melihat bayangan anda pada permukaan cermin. Bayangan tersebut terlihat menyerupai bendanya. Bayangan yang dihasilkan memiliki sifat-sifat tertentu dari segi ukuran, jenis, dan orientasinya.

Bayangan terbentuk ketika berkas sinar dari benda yang berada di depan cermin mengenai cermin dan kemudian dipantulkan. Perpotongan antara sinar-sinar pantul tersebut merupakan titik posisi bayangan sesuai dengan titik asal sinar tersebut. Proses tersebut dapat dilihat dengan melukis pembentukan bayangan menggunakan sinar-sinar istimewa atau hukum pemantulan cahaya.

Lalu, bagaimana sifat dari bayangan yang dihasilkan oleh sebuah cermin? Secara umum, sifat bayangan ditinjau berdasarkan beberapa aspke seperti letak bayangan yang dihasilkan, orientasi bayangan, ukuran bayangan, dan eksistensi bayangan tersebut.

#1 Letak dan Jenis Bayangan
Aspek pertama yang biasanya dilihat untuk menentukan sifat bayangan adalah letak atau posisi bayangan yang dihasilkan. Pada cermin biasanya dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian depan cermin dan bagian belakang cermin. Berdasarkan posisi tersebut, kita dapat menentukan sifat bayangan apakah nyata atau maya.

a). Bayangan Nyata
Jika bayangan yang dihasilkan terletak di depan cermin, maka bayangan yang dihasilkan bersifat nyata. Bayangan nyata merupakan bayangan yang dapat dilihat menggunakan layar penerima, atau dengan kata lain dapat ditangkap oleh layar.

b). Bayangan Maya
Jika bayangan yang dihasilkan terletak di belakang cermin, maka bayangan tersebut bersifat maya. Bayangan maya merupakan bayangan yang berada di ruang semu dan tidak dapat ditangkap oleh layar.

#2 Orientasi Bayangan
Aspek berikutnya yang juga diperhatikan saat menentukan sifat bayangan adalah orientasi bayangan tersebut. Orientasi yang dimaksud adalah apakah bayangan yang dihasilkan bersifat tegak atau terbalik. Pada pembahasan cermin, secara umum bayangan maya pasti tegak (maya tegak) sedangkan bayangan nyata pasti terbalik (nyata terbalik).

#3 Ukuran Bayangan
Selain letak dan orientasi bayangan, ukuran bayangan juga harus diperhatikan untuk menentukan sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin. Dari segi ukuran, yang perlu dilihat adalah apakah ukuran bayangannya lebih besar (diperbesar), lebih kecil (diperkecil), atau sama dengan (tetap) ukuran bendanya.

Perbesaran bayangan yang dihasilkan dapat dilihat secara langsung melalui gambar pada proses pembentukan bayangan. Akan tetapi, ukuran tersebut kadangkala harus dinyatakan dengan angka dan tentu saja tidak cukup dilihat dari gambar saja. Untuk menyatakan perbesaran bayangan dalam angka, berikut edutafsi lampirkan pembahasannya.

Baca juga : Rumus Menentukan Perbesaran Bayangan.

B. Sifat Bayangan yang Dihasilkan Cermin Cekung

Dari ulasan di atas, dapat kita simpulkan empat poin penting yang biasanya dilihat dalam menentukan sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung. Keempat poin tersebut antaralain :
1). Letak bayangan : di depan atau di belakang cermin?
2). Jenis bayangan : nyata atau maya?
3). Orientasi bayangan : tegak atau terbalik?
4). Ukuran bayangan : diperbesar, diperkecil, atau tetap?

Sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung bergantung pada posisi dimana benda diletakkan di depan cermin. Setidaknya ada enam kemungkinan posisi atau peletakkan benda di depan cermin yang menghasilkan sifat bayangan yang berbeda. Pada pembahasan ini, kita akan bahas salah satunya sebagai contoh.

Contoh :
F dan M merupakan titi fokus dan titik pusat kelengkungan sebuah cermin cekung. Jika sebuah benda diletakkan sebelum titik M (antara titik M dan titik tak terhingga), maka tentukanlah sifat bayangan yang dihasilkan.

Pembahasan :
Dengan memanfaatkan sinar-sinar istimewa, lukislah pembentukan bayangan jika posisi bendanya lebih dari titk pusat kelengkungan (s > M). Lebih kurang akan dihasilkan gambar seperti di bawah ini.

Menentukan sifat bayangan pada cermin cekung

Dari gambar di atas, dapat kita lihat beberapa poin, yaitu:
1). Letak bayangan : di depan cermin
2). Jenis bayangan : nyata karena berada di depan cermin
3). Orientasi bayangan : terbalik
4). Ukuran bayangan : lebih kecil dari bendanya.

Dengan demikian, jika sebuah benda diletakkan pada s > M, maka sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.

Baca juga : Kumpulan Contoh Soal Optika Geometris.

Demikianlah pembahasan singkat mengenai cara menentukan sifat bayangan yang dihasilkan oleh sebuah cermin cekung. Jika pembahasan mengenai cermin cekung ini bermanfaat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.