PENGELOMPOKKAN TUMBUHAN BERDASARKAN FOTOPERIODISME

Posted by on 14 August 2015 - 4:56 PM

Edutafsi.com - Fotoperiodisme. Pada tumbuhan yang dapat menghasilkan organ bunga, pembungaan merupakan salah satu fenomena yang menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut berkembang. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pembungaan pada tanaman adalah cahaya. Banyaknya intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan akan mempengaruhi proses pembentukan bunga. Agar dapat menghasilkan bunga secara normal, tanaman membutuhkan intesitas cahaya matahari dalam jumlah tertentu yang tidak boleh lebih rendah dari kebutuhannya. Jika intensitas cahaya yang diterima tanaman tidak mencukupi, maka pembentukan bunga akan terganggu. Kebutuhan akan cahaya untuk proses pembentukan bunga bergantung pada jenis tanamannya.

Secara umum, tanaman yang mendapat intensitas cahaya lebih banyak dapat berbunga lebih mudah daripada tanaman yang kekurangan cahaya. Itu sebabnya bunga tanaman biasanya terbentuk pada bagian ujung cabang atau ranting agar lebih mudah mendapat cahaya matahari. 

Salah satu tanaman yang membutuhkan penyinaran matahari penuh untuk mendukung pembungaannya adalah tanaman bunga asoka atau bunga jarum-jarum. Tanaman asoka akan aktif menghasilkan bunga jika mendapat pencahyaan yang cukup.

Fenomena Fotoperiodisme

Intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman tentu dipengaruhi oleh letak geografis tanaman tersebut. Banyaknya cahaya yang menyinari tanaman bergantung pada lamanya periode gelap dan periode terang setiap harinya.

Seperti yang kita tahu, pencahayaan di bumi tidak sama setiap tahunnya sehingga terjadi perubahan waktu pencahayaan. Peristiwa pergantian periode gelap dan periode terang yang kita saksikan setiap hari dalam kurun waktu tertentu disebut fotoperiodik atau fotoperiodisitas.

Fenomena fotoperiodik ternyata memiliki pengaruh terhadap pembentukan bunga pada tanaman. Hal itu dapat terjadi karena beberapa tanaman memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam merespon perubahan waktu pencahayaan. Kemampuan tanaman untuk merespon perubahan lamanya waktu pencahayaan disebut fotoperiodisme.

Fenomena fotoperiodisme ini tidak hanya dapat kita amati pada saat proses pembentukan bunga, tetapi juga dapat kita lihat dari saat dormansi, perkecambahan, hingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Salah satu alat yang dimiliki oleh tumbuhan yang menyebabkan tanaman dapat merespon perubahan waktu pencahayaan adalah pigmen penyerap warna yang dikenal sebagai fitokrom.

tanaman asoka

Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan, siang hari yang lamanya kurang dari 12 jam disebut hari pendek, sedang siang hari yang lamanya lebih dari 12 jam disebut hari panjang.  Pada proses pembungaan yang merupakan periode kritis adalah batas periode gelap yang dibutuhkan tanaman agar dapat berbunga.

Berdasarkan kemampuannya untuk merespon perubahan waktu pencahayaan (fotoperiodisme), tumbuhan dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
  1. Tumbuhan Berhari Pendek
    Merupakan kelompok tumbuhan yang akan berbunga ketika periode gelap lebih panjang dari periode kritis untuk pembungaan. Tanaman yang termasuk tumbuhan berhari pendek antara lain tanaman bunga dahlia, bunga krisan, tanaman bunga aster, dan sebagainya.

  2. Tumbuhan Berhari Panjang
    Merupakan kelompok tumbuhan yang akan berbunga ketika periode gelap lebih pendek dari periode kritis untuk pembungaan, misalnya tanaman leci, bayam, selada, dan sebagainya.

  3. Tumbuhan Netral
    Tumbuhan netral merupakan kelompok tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh panjang hari penyinaran dalam pembungaannya, misalnya tanaman bunga matahari, bunga mawar, dan sebagainya.
Baca juga : Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Kerja Enzim.
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.